BNNK Nunukan Amankan 9 Pelajar SMP Sakau Hirup Liquid Vape Mengandung Narkoba

Kepala BNNK Nunukan Anton Suriyadi Siagian memberikan gambaran ciri-ciri korban pengguna narkotika dan metode pencegahan peredaran narkotika di lingkungan sekolah. (Foto : BNNK Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sebanyak 9 pelajar salah satu SMP di Kabupaten Nunukan, diamankan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan, atas laporan sekolah dengan dugaan pengguna narkotika.

“Pelajar yang diamankan mengalami gejala muntah-muntah dan pusing dengan diri-ciri mirip orang sedang sakau narkoba,” kata kepala BNNK Nunukan, Anton Suriyadi Siagian, Kamis (27/11/2025).

Sesuai prosedur pembinaan dan pencegahan narkotika, BNNK Nunukan berkeharusan menindaklanjuti laporan terhadap berbagai dugaan penggunaan zat terlarang, apalagi korban masih berusia anak sekolah.

Sebagai tindak lanjut laporan pihak sekolah, BNNK Nunukan mengirimkan petugas ke sekolah dengan tujuan untuk melakukan pengumpulan data berupa wawancara singkat terhadap guru dan murid.

“Dari hasil wawancara terhadap satu orang murid didapati pengakuan menggunakan liquid vape atau rokok elektrik, diduga mengandung zat berbahaya,” ujarnya.

Meski tidak lagi menemukan sisa barang bukti berupa cairan liquid vape, BNNK Nunukan tetap melakukan identifikasi dengan melakukan tes urine yang hasilnya ditemukan indikasi positif terhadap pelajar

Adapun indikasi positif yang terdapat dalam tubuh belajar terdiri atas 2 jenis zat yakni Tetrahydrocannabinol (THC) dan Benzodiazepine (Benzo

“Dari 9 orang dilaporkan mengalami muntah-muntah dan pusing, semuanya positif menggunakan zat THC dan Benzo,” sebutnya.

Dalam penanganan perkara ini, BNNK Nunukan lebih mengutamakan upaya penyelamatan terhadap pelajar yang berstatus sebagai korban penyalahgunaan barang terlarang dan memberikan edukasi larangan mengkonsumsi narkotika.

Anton mengaku sangat prihatin terhadap para pelajar, karena modus peredaran narkotika saat ini semakin licik dengan menyasar langsung anak-anak generasi masa depan bangsa Indonesia.

“Likuid vape ini dirancang menyerupai produk ilegal sehingga sulit dideteksi. Zat Synthetic Cannabinoid yang mereka gunakan sangat adiktif dan mematikan,” bebernya.

Saat ini 9 pelajar tersebut akan menjalani asesmen lebih lanjut yang melibatkan dokter dan psikolog untuk menentukan tingkat kecanduan dengan prioritas utamanya rehabilitasi baik rawat jalan maupun rawat inap.

BNNK Nunukan meminta seluruh pihak sekolah dan orang tua meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan. Periksa barang bawaan anak dan laporkan segera jika mencurigai adanya peredaran atau penggunaan narkotika.

“Para pelajar telah dikembalikan kepada orang tuanya guna menjalani pembinaan lebih lanjut dan diharuskan wajib lapor secara berkala ke BNNK Nunukan,” terangnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: