
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pada Triwulan II (April-Juni) tahun 2025 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp 23,36 Triliun, dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp 19,82 Triliun (15.491 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$ 239,19 Juta atau sebesar Rp 3,54 Triliun (881 proyek).
Capaian realisasi investasi pada Triwulan II 2025: Rp. 23,36 Triliun mengalami peningkatan sebesar 29.38 persen dibandingkan Triwulan II 2024 : Rp 16,50 Triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 79,86 Triliun maka baru mencapai 54,44 persen.
Khusus realisasi investasi PMDN Triwulan II tahun 2025 yang mencapai Rp 19,82 Triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 15.491; sebaran lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.
“Investasi paling besar berada di Kabupaten Kutai Timur, yaitu mencapai Rp 7,38 Triliun atau 37,25 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Fahmi Prima Laksana dalam rilisnya.

Investasi terbesar kedua sebesar Rp 3,96 Triliun atau 19,97 persen berada di Kota Balikpapan. Dan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 2,57 Triliun atau 13,01 persen.
Terkait penyerapan tenaga kerja Indonesia, menurut Fahmi, Kabupaten Paser paling banyak penyerapannya, yakni sebanyak 3.558 orang, kemudian disusul Kota Samarinda sebanyak 3.210 orang dan Kota Balikpapan sebanyak 2.960 orang sedangkan jumlah tenaga kerja asing sebanyak 1 orang.
“Total penyerapan tenaga kerja (Indonesia dan Asing) selama periode Triwulan II ini sebanyak 17.661 orang,” paparnya.
Kemudian, lanjut Fahmi, jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan Triwulan II tahun 2025 menunjukkan subsektor Pertambangan mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp 8,57 Triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 43,26 persen.

Subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan berada di urutan kedua kontributor terbesar yaitu mencapai Rp 4,15 Triliun atau 20,98 persen. Sedangkan subsektor Industri Makanan sebagai kontributor ketiga mencapai Rp 1,32 Triliun atau 6,70 persen.
“Secara keseluruhan terdapat sekitar 23 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada Triwulan II tahun 2025.”
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 6.633 orang atau 37,57 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia.
Selanjutnya subsektor Pertambangan menyerap tenaga kerja indonesia sebanyak 3.232 orang atau 18,31 persen dari total seluruh tenaga kerja indonesia. Subsektor Jasa Lainnya menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 2.208 orang atau 12,51 persen.
“Pada Triwulan II tahun 2025 PMDN juga menyerap tenaga kerja asing sebanyak 5 orang,” ungkap Fahmi.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advertorial Diskominfo Kaltim
Tag: PMDN