Mendag Busan Ajak Kadin Garap Pasar Uni Eropa

Mendag Busan mengajak Kadin Indonesia untuk terus fokus memasuki pasar Uni Eropa, terutama dengan terselesaikannya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA) secara substansial. (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Busan) mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk melirik pasar Uni Eropa(UE), terutama dengan telah terselesaikannya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA) secara substansial. Mendag Busan mengajak pelaku usaha yang dinaungi Kadin Indonesia untuk menjajal pasar UE sambil mendorong daya saing produk Indonesia di pasar ekspor.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumberpadasesi Diskusi Bersama Menteri Perdagangan dalamRapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia yang bertajuk “Kadin Bergotong Royong Memperluas Lapangan Kerja untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Indonesia” padaSenin, (1/12) di Jakarta.

Sesi diskusi tersebut dimoderatori Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan EksporKadin Indonesia Juan Permata Adoe dan turut dihadiri Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie.

“Tugas kita adalah mengisi pasar UEyang besar. Hal yang terpenting adalah produknya memang sudah siap karena kami ingin mengejar masuk ke pasar UE. Intinya, kita harus siap bersaing dan kami mengajak anggota Kadin yang sudah siap mengisi pasar di UE untuk berpartisipasi,” kata Mendag Busan.

Menurut Mendag Busan, naskah perjanjian Indonesia-EU CEPA direncanakan untuk ditandatangani secepatnya pada awal 2026. Ia mengharapkan implementasi perjanjian tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku usaha Indonesia dengan baik, termasuk para anggota Kadin Indonesia.

Mendag Busan pun mengusulkan agar para anggota Kadin Indonesia ikut serta dalam presentasi produk dan kurasi (pitching) bersama para perwakilan perdagangan (perwadag) RI yang bertugas di Uni Eropa. Sesi pitching ini dapat dijalankan secara virtual melalui aplikasi konferensi video antara para perwadag dan para pelaku usaha anggotaKadin.

Ia berharap, pitching daring ini akan turut menggerakkan momentum peningkatan ekspor ke UE setelah perjanjian tersebut berlaku nantinya.

“Melalui business matching secara daring, para perwadag RI di Uni Eropa akan mencarikan pembeli di 27 negara dan akan berkoordinasi dengan KBRI negara-negara setempat untuk memperlancar pencarian pasar. Kadin dapat mengidentifikasi teman-teman yang ingin ekspor ke Uni Eropa, lalu silakan datang dan presentasi ke kami,” ujar Mendag Busan.

Sesi pitching dengan Perwadag RI merupakan bagian dari salahsatu program utama Kemendag, yaitu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Salah satu bentuk program ini adalah mempertemukanpara pelaku UMKM siap ekspor dengan 47 perwadag RI di 33 negara akreditasi.

Tindak lanjut dari pitching daring adalah mempertemukan para pelaku UMKM tersebut dengan calon pembeli di negara mitra dalam sesi business matching yang juga dilaksanakan secara virtual.

Menurut Mendag Busan, pola pitching dan busines matching daring tersebut dapat dilakukan bersama Kadin untuk mendorong penetrasi ekspor produk-produk Indonesia ke UE. Mendag Busan mengatakan, keikutsertaan pengusaha skala besar dari Kadin dapat semakin memperkuat upaya penetrasi tersebut.

”Kemendag setidaknya memiliki 10 perwadag di 7 negara UE yang dapat membantu pelaku usaha, termasuk UMKM untuk menembus pasar UE,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengapresiasi gagasan Mendag Busan. Ia meyakini fasilitasi Kemendag untuk Kadin dapat mendorong upaya peningkatan ekspor ke UE.

“Kami di Kadin all out. Kami fokus di Rapimnas ini untuk membuka lapangan pekerjaan, dan itu bisa tercipta melalui perdagangan dan investasi. Kami juga akan memaksimalkan berbagai perjanjian CEPA dan Free Trade Agreement (FTA) yang dimiliki Indonesia,” kata Anindya.

Dalam Rapimnas Kadin kali ini, Kemendag juga menjalin kerja sama peningkatan kinerja perdagangan dengan Kadin. Kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Mendag Busan bersama Anindya. MoU ini menjadi upaya sinergi Kemendag dan dunia usaha untuk meningkatkan kinerja perdagangan.

MoU yang ditandatangani ini mencakup kerja sama pertukaran data dan informasi, pengembangan sumber daya manusia di bidang perdagangan, pemberdayaan pelaku usaha danpelaku UMKM bidang perdagangan, penguatan bursa komoditasdan bursa berjangkadalam negeri, sistem resi gudang dan pasar lelang komoditas,pemanfaatanperjanjian perdagangan internasional, hingga penguatan pasar produk nasional.

Sumber: Siaran Pers Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: