
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kontribusi sektor konstruksi dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 sebesar 11,80 persen dengan pertumbuhan sebesar 0,87 persen (q-to-q), sedangkan secara nasional menyumbang 5,28 persen.
“Sebanyak 76,68% perusahaan konstruksi berbadan usaha PT (Perseroan Terbatas) berada di perkotaan, dengan rincian 35,99% berada di Kota Samarinda dan di Kota Balikpapan 43,80%,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana dalam Direktori Perusahaan Konstruksi Provinsi Kalimantan Timur 2025 yang baru dilansir awal Desember 2025 dilaman bpskaltim.go.id.
Jumlah perusahaan/usaha konstruksi di Kalimantan Timur yang terdapat dalam Kerangka Sampel (Sampling Frame) Survei Perusahaan/Usaha Konstruksi Tahun 2025 adalah sebesar 7.628 perusahaan.
“Sebanyak 76,95% perusahaan konstruksi di Kalimantan Timur berbadan usaha CV, sebanyak 25,66 persen berada di Kota Samarinda. Selanjutnya di Kabupaten Mahakam Ulu 100,00% perusahaan konstruksi berbadan usaha CV,” kata Yusniar.
Publikasi Direktori Perusahaan Konstruksi 2025 disusun BPS Kaltim berdasarkan hasil pencacahan Survei Updating Direktori Perusahaan Konstruksi (UDP) Tahun 2025. Di samping itu, sebagai implementasi dari Satu Data Indonesia, pada tahun 2025 ini juga ditambahkan perusahaan dari database LKPP yang belum ada di Direktori Perusahaan Konstruksi.

Publikasi Direktori Perusahaan Konstruksi berisi informasi keberadaan perusahaan konstruksi berskala usaha Kecil, Menengah dan Besar yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Informasi yang disajikan meliputi: nama perusahaan, badan hukum/ badan usaha, skala usaha, alamat perusahaan, dan e-mail.
Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain.
Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024, struktur perekonomian Kalimantan Timur didominasi oleh lima kategori lapangan usaha, diantaranya: Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Konstruksi; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; serta Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.
“Terkhusus sektor konstruksi yang mendorong pembangunan infrastruktur, menciptakan lapangan pekerjaan dan mendukung sektor lainnya. Sektor konstruksi juga memiliki peran besar dalam pembentukan PDRB Kalimantan Timur,” papar Yusniar.
Berdasarkan data PDRB menurut Lapangan Usaha, sektor konstruksi menunjukkan adanya peningkatan peranan terhadap struktur ekonomi Kalimantan Timur tahun 2024 dibandingkan 2020. Pada tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19, nilai PDRB atas dasar harga konstan sebesar 35.601 miliar rupiah, dengan laju pertumbuhan yang terkontraksi sebesar -0,87 persen.

Meski begitu kontribusi sektor konstruksi terhadap PDRB Kalimantan Timur tercatat sebesar 9,59 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi Kalimantan Timur. Pada tahun 2021 hingga 2024, sektor konstruksi terus tumbuh dengan nilai PDRB mencapai 52.472 miliar rupiah di tahun 2024.
Namun pada tahun 2024 laju pertumbuhan PDRB sektor konstruksi melambat menjadi 13,60 persen dan kontribusinya terdapat penurunan menjadi 7,76 persen di tahun 2022, meski kemudian kembali meningkat menjadi 11,87 persen di tahun 2024. Hal tersebut disebabkan banyaknya aktivitas pembangunan IKN yang dimulai sejak akhir tahun 2022.
Menurut Yusniar, kontribusi sektor konstruksi terhadap total PDRB Kalimantan Timur tidak lepas dari peran penting perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi. Perusahaan- perusahaan konstruksi baik yang berskala besar, menengah maupun kecil memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan PDRB sektor konstruksi di Kalimantan Timur.
Keberadaan perusahaan-perusahaan ini mempunyai peran penting dalam penyelesaian proyek-proyek konstruksi yang ada di Kalimantan Timur, seperti pembangunan infrastruktur dan meningkatkan output sektor konstruksi yang pada gilirannya akan tercermin dalam angka PDRB.
“Selain itu, perusahaan-perusahaan ini juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur,” kata Yusniar.

Kabupaten/kota yang mempunyai jumlah perusahaan/usaha konstruksi kurang dari 500 perusahaan ada sebanyak lima kabupaten, yaitu: Paser, Kutai Barat, Berau, Penajam Paser Utara, dan Mahakam Ulu.
Kabupaten/kota yang mempunyai jumlah perusahaan konstruksi antara 500 hingga 1.000 perusahaan ada sebanyak satu, yaitu: Kota Bontang. Sedangkan kabupaten/kota yang mempunyai perusahaan konstruksi lebih dari 1.000 perusahaan ada sebanyak empat kabupaten/kota, yaitu: Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kota Balikpapan, dan Kota Samarinda.
Kabupaten/kota yang mempunyai perusahaan konstruksi paling sedikit adalah Kabupaten Mahakam Ulu, yaitu sebanyak 12 perusahaan.
Sedangkan kabupaten/kota yang mempunyai perusahaan konstruksi paling banyak adalah Kota Samarinda dengan jumlah perusahaan sebanyak 2.138 perusahaan.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Konstruksi