
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pengawasan Hutan Global (Global Forest Watch) mencatat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kehilangan total sekitar 690 ribu hektare tutupan pohon.
Hilangnya ratusan ribu hektare kawasan hutan ini memicu kekhawatiran serius terhadap kelestarian lingkungan, dan potensi bencana ekologis di wilayah itu.
Merespons itu, Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menerangkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kukar tengah berupaya menekan laju kerusakan hutan tersebut.
“Kita meminta masyarakat kita untuk tidak membuka hutan secara ilegal dan kita tindak tegas segara kegiatan usaha industri di Kukar yang merusak kehutanan,” kata Aulia, ditemui niaga.asia di Kantor Gubernur Kaltim, Jaan Gajah Mada, Samarinda, Selasa 9 Desember 2025.
Selain itu, Pemkab Kukar juga mendorong terobosan ekonomi yang bisa sejalan dengan pelestarian hutan, yaitu industri karbon.
“Melalui industri karbon ini kita bisa menjaga kelestarian hutan kita, dan fungsinya sehingga tidak dialihfungsikan untuk kegiatan lainnya,” ujarnya
“Kita berupaya selalu, agar alam kita terjaga dan udara tetap baik dan segar,” tambah dia.
Kemudian terkait potensi bencana alam seperti banjir dan longsor jelang akhir tahun, Kabupaten Kukar telah melakukan upaya mitigasi bencana.
“Kita telah berkoordinasi dengan Camat dan pemerintah desa untuk melihat kejadian atau hal-hal yang berpotensi terjadi bencana. Kita intens melakukan perbaikan selokan-selokan dan wilayah resapan air, sehingga tidak menimbulkan bencana, karena air juga sudah meluap saat ini,” demikian Aulia Rahman Basri
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Aulia Rahman BasriDeforestasiKutai Kartanegara