Dibantu Pemprov Kaltim, Dua Desa Ini Merdeka dari Gelap Tanpa Listrik

Dinas ESDM Kaltim memberikan bantuan listrik di Karangan Hilir Kutim, Jumat 12 Desember 2025. (HO-Dinas ESDM Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Energi listrik diperluas hingga daerah terpencil di Kalimantan Timur. Program Pemprov Kaltim kini menyasar pada 240 kepala keluarga (KK) di Desa Karangan Hilir, Kutai Timur,serta 150 KK di Desa Semurut, Kabupaten Berau.

Sebelumnya kedua desa itu puluhan tahun hanya menggunakan lampu minyak dan mesin genset untuk penerangan di malam hari.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim Bambang Arwanto menerangkan, bantuan listrik ini merupakan salah satu program Jospol yang menyasar daerah-daerah terisolir dari jaringan listrik.

“Sebenarnya listrik merupakan tanggung jawab PLN. Tapi pemerintah daerah juga berupaya membantu mempercepat pengadaan listrik terutama di daerah 3T,” kata Bambang, dikonfirmasi niaga.asia, Sabtu 13 Desember 2025.

Menurutnya bantuan tenaga listrik ini dibutuhkan masyarakat untuk melancarkan kegiatan kehidupan sehari-hari. Apalagi di Desa Karangan Hilir, merupakan daera yang terkenal sebagai produsen kakao terbesar di Kaltim.

Kampung itu mampu menghasilkan 150 ton coklat setiap tahunnya, sehingga usaha produksi cokelat ini menjadi sumber mata pencaharian ekonomi utama bagi warga setempat.

Untuk itu, agar produksi cokelat ini terus bertambah, maka dibutuhkan alat-alat canggih dan modern bertenaga listrik.

“Selama ini di sana tidak ada listrik. Jadi saat ini kita membangun jaringan sepanjang 12 km terdiri 10 km stun (kejut listrik) dan 2 km Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR), lengkap dengan pemasangan tiga gardu induk berkapasitas 100 kVA,” ujar Bambang.

Ketersediaan listrik ini membantu giat ekonomi masyarakat menjadi lebih produktif. (HO-Dinas ESDM Kaltim)

Sementara itu, Desa Semurut di Berau yang belum terjangkau jaringan PLN sama sekali, pemerintah memberikan bantuan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) bertenaga surya kapasitas 1.000 watt. Hal ini karena di daerah itu merupakan daerah muara laut, yang sulit dibangun jaringan listrik. Bantuan itu disambut baik warga di kedua desa itu.

“Karena selama ini mereka tidak pernah mendapat listrik, menggunakan lampu minyak dan selama ini juga listrik mereka buat mandiri dari mesin genset yang dikelola oleh desa, dan setiap masyarakatnya patungan 30 liter per bulan dan itu berarti bagi mereka,” terang Bambang.

Dengan adanya bantuan listrik ini, masyarakat setempat di kabupaten Kutim dan Berau kini mulai bisa menikmati listrik selama 24 jam.

“Biasa listrik hanya malam hari. Dengan teraliri nya listrik 24 jam ini, masyarakat sangat terbantu untuk meningkatkan produktivitas, bahkan masyarakat menyampaikan ingin membeli perabotan listrik seperti kulkas, masing cuci dan lainnya,” jelas Bambang.

Ke depannya program pemenuhan listrik di daerah-daerah Kaltim terutama 3T akan terus berlanjut. Sebab, masih ada sekitar 109 desa masih belum teraliri listrik.

“Tahun depan kita berharap PLN dapat membantu, karena ini tanggung jawab PLN. Kita harap PLN dapat mengentaskan ini,” demikian Bambang Arwanto.

Selain daerah Kutim dan Berau, pemasangan listrik ini telah menyasar ke beberapa titik lainnya di Kaltim seperti daerah Kabupaten Paser, dan beberapa daerah lainnya di Berau seperti Punan Mahakam, Long Keluh, dan Payung-Payung.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: