
MAKASSAR.NIAGA.ASIA – Masyhur sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, Sulawesi Selatan nyatanya juga menjadi lumbung komoditas ekspor primadona, khususnya produk perikanan dan pertanian. Keistimewaan Sulsel ini makin nyata, dibuktikan dengan produk unggulan Sulsel senilai USD 1,68 juta yang diekspor ke tujuh negara padaRabu (17/12).
Adapun seremoni pelepasan ekspor tersebut dilakukan di halaman PT Mega Citra Karya, Makassar, Sulsel. Sebanyak dua kontainer rumput laut PT Mega Citra Karya dilepas ekspornya menuju negara Tiongkok.
Kemudian, terdapat komoditas lainnya menyusul pada waktu yang sama berupa cengkih ke Nigeria dan lada putih ke Malaysia dari CV Surya Mandiri, kemiri ke Arab Saudi dari PT On Star Pop Farm, ikan beku dan gurita beku ke Selandia Baru dan Amerika Serikatdari CV Buana Laut Nusantara, serta pakan ternak ke Korea Selatandari PT Eastern Pearl Flour Mill. Sementara CV Celebes Berkah Niaga juga melepas ekspor rumput laut ke Tiongkok.
Wajah-wajah sumringah penuh rasa bangga para pelaku ekspor terlihat mengiringi keberangkatan dua kontainer. Rasa bangga itu salah satunya terpancar dari wajah Direktur PT On Star Pop (OSP) Farm, Irfandy Arwin, pengusaha Sulsel yang sukses mengekspor produk kemiri unggulannya ke pasar Arab Saudi pada kegiatan ekspor kemarin. Saat ini, PT OSP Farm dikenal juga memproduksi produk perkebunan, seperti cengkih, kunyit, dan lada putih.
Irfandy mengungkapkan, kesempatan ekspor ini menjadi tonggak sejarah bagi PT OSP Farm karena melaksanakan ekspor perdana produk kemiri kupas bulat segar ke Arab Saudi senilai USD 28.040. Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan dengan Export Center Makassar (ECM) melalui program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
“Keikutsertaan dalam pelepasan ekspor ini sangat berharga bagi kami. Kami pun sangat mengapresiasi fasilitasi yang diberikan Kementerian Perdagangan saat kami mengikuti Trade Expo Indonesia 2025. Pada kesempatan itu, kami diperkenalkan dengan calon buyermelalui business matchingdengan perwakilan perdagangan Arab Saudi,” ujarnya.
Irfandy melanjutkan, proses ekspor perdana ke Arab Saudi cukup mulus. Ke depannya, lanjut Irfandy, PT OSP Farm ingin terus dapat ekspansi ke pasar yang lebih luas dan berfokus ke pasar ASEAN; tidak lupa juga memberikan dampakpositif ke lingkungan sekitar.
“Kami memprioritaskan aspek keberlanjutan dengan mengelola limbah kemiri (kulit) menjadi biodiesel yang dimanfaatkan perusahaan-perusahaan lokal di Sulsel. Selain itu, kami pun memberdayakan masyarakat di sekeliling pabrik sehingga diharapkan membantu perekonomian masyarakat,” lanjut Irfandy.
Rasa bangga lainnya juga terpancar dari wajah Direktur PT Mega Citra Karya, Erwin Hamdani. Ia mengungkapkan kebanggaannya dapat terus berkontribusi pada ekspor nasional. Erwin menuturkan, perusahaannya yang berdiri sejak 2010 telah memiliki pengalaman ekspor ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Spanyol, Vietnam, dan Korea Selatan; negara-negara yang cukup ketat dalam standar produk impor.
Pada kesempatan kali ini, perusahaannya sukses mencatatkan nilai ekspor ke Tiongkok sebesar USD 68 ribu untuk produk rumput laut Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum, dan Eucheuma gracilaria. Produk yang diekspor berupa bahan mentah yang akan diolah menjadi karagenan dan diproses menjadi bahan campuran farmasi atau kosmetik.
“Negara tujuan ekspor dengan standar produk cukup ketat ini membuktikan bahwa produk rumput laut Indonesia memiliki daya saing dan telah memenuhi standar kualitas global. Kami pun menyambut baik dukungan dari Kemendag serta Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan Kota Makassar. Pelepasan ekspor ke Tiongkok ini akan memotivasi kami untuk meningkatkan volume produksi dan menjaga kualitas agar dapat memenuhi permintaan global yang makin tinggi,” ujarnya.
Erwin menuturkan, nilai tambah yang menjadi keunggulan produknya yaitu karena perusahaannya menerapkan sistem pengendalian mutu yang berkelanjutan dan menempatkan integritas operasional dan konsistensi kualitas produk sebagai landasan utama seluruh rantai proses bisnis.
Kegiatan pelepasan ekspor di Makassar ini merupakan bagian dari rangkaian Pelepasan Ekspor Serentak dari delapan titik yang dipimpin Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dengan tema ‘Sinergi Nusantara: Dari 8 Penjuru Menembus Pasar Dunia’pada hari yang sama. Kedelapan titik tersebut yaitu di Cikarang, Jawa Barat; Batam, Kepulauan Riau; Samarinda, Kalimantan Timur; Semarang, Jawa Tengah; Badung, Bali; Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Turut hadir pada pelepasan ekspor di Makassar yaitu Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Moga Simatupang.
“Pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata daya saing produk Sulsel di pasar global dan merupakan kontribusi penting pelaku usaha Sulsel untuk mencapai target ekspor nasional. Adapun sejalan dengan program UMKM BISA Ekspor, kami berkomitmen memberikan dukungan komprehensif bagi UMKM agar dapat terus memperluas jangkauan pasar produknya di pasar dunia,” ujar Moga.
Sumber: Siaran Pers Kemendag | Editor: Intoniswan
Tag: Ekspor