Pasok 40% Kebutuhan Nasional, Peran Terminal LPG Tanjung Sekong Sangat Strategis

Jajaran Komisaris dan Direksi PIS mendapat penjelasan tentang operasional Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Banten, Jumat (3/12/2021).

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Terminal LPG Tanjung Sekong beroperasi sejak April 2012 dengan LPG Refrigerated beroperasi sejak Januari 2020. Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki peran yang sangat strategis karena diproyeksikan menggantikan STS Teluk Semangka dan menyuplai kebutuhan LPG di sebagian wilayah kerja Marketing Region Sumbagsel, Marketing Region Jawa Bagian Barat, dan Marketing Region Jawa Bagian Tengah dengan estimasi thruput 200.000 MT per bulan atau sekitar 40% kebutuhan nasional.

Direktur Operasi Pertamina International Shipping (PIS), Arief Kurnia Risdianto mengatakan saat menerima Komisaris PPIS melakukan kegiatan Management Walkthrought (MWT) ke Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Banten, Jumat lalu.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dewan Komisaris PIS, Dr. A. Junaedy Ganie, Achmad Hidayat, Taufik Ahmad, Nanik Purwanti, beserta jajaran Komite, Direktur Operasi PIS, Arief Kurnia Risdianto, Kuasa Plt. Direktur Peteka Karya Tirta (PKT), Musirini, serta Terminal Manager LPG Tanjung Sekong, Asmat Subandi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan operasional berjalan optimal melalui pembahasan mengenai proses bisnis, perencanaan terminal ke depan, target yang akan dicapai hingga isu atau kendala yang dihadapi.

Direktur Operasi PIS, Arief Kurnia Risdianto mengatakan, MWT merupakan upaya dari manajemen untuk memastikan kondisi serta realita operasional di lapangan.

“Harapannya dari kegiatan ini manajemen dapat merumuskan upaya-upaya pengembangan untuk memastikan operasional terminal sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang telah ditetapkan” ujarnya.

Terminal LPG Tanjung Sekong memiliki luas sekitar 12,9 hektare dengan kapasitas tangki timbun sebesar 98.000 MT dan jetty/dermaga dengan kapasitas sampai 65.000 DWT sehingga dapat disandari Kapal VLGC Pertamina Gas 1 dan 2 berkapasitas 45.000 MT untuk melayani distribusi LPG di sebagian wilayah Region Sumbagsel, Jawa Bagian Barat dan Jawa Bagian Tengah dengan estimasi thruput 200.000 MT/bulan, dan menjadi urat nadi pendistribusian LPG nasional.

Terminal Manager TLPG Tanjung Sekong, Asmat Subandi menambahkan, kunjungan perdana Dewan Komisaris PIS ke Terminal ini merupakan suatu kehormatan bagi kami para perwira.

“Beberapa masukkan mengenai aspek yang dapat dikembangkan disini menjadi masukkan  bagi kami untuk terus produktif dan mengoptimalkan kinerja sehingga dapat menghasilkan output yang maksimal” tambahnya.

Pada Q3 tahun 2021, Terminal LPG Tanjung Sekong telah berhasil meningkatkan penerimaan bahan bakar LPG sebesar 12,9% , backloading sebesar 10,9% dan penyaluran Skid Tank sebesar 8,36% dengan total wilayah supply sebanyak 63 SP(P)BE.

“Dari kunjungan ini kami dapat memberikan masukan yang lebih baik kepada manajemen terhadap pengelolaannya, baik dari aspek pengembangan yang mungkin dilakukan dengan tujuan membuat terminal ini menjadi lebih menghasilkan dan aset yang bernilai sangat tinggi dapat dikelola dengan baik serta dijaga sebaik mungkin sehingga terjadi efisiensi dari berbagai bidang dan peningkatan produktivitas,” ujar Komisaris Utama PIS, Dr. A. Junaedy Ganie.

Arief berharap ke depan PIS selaku pemilik dari terminal LPG Tanjung Sekong dapat terus meningkatkan operasional serta layanan bagi customer dengan berbasis operational exellence dan cost optimization yang optimal.

Sumber : Humas PT Pertamina (Persero) | Editor : Intoniswan

Tag: