Agustus 2021, Samarinda dan Balikpapan Sama-sama Alami Deflasi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, DR Anggoro Dwitjahyono dalam rilis bulanan yang disampaikan secara virtual hari ini, Rabu (1/9/2021).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA- Provinsi Kalimantan Timur (Gabungan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan) pada Agustus 2021 terjadi deflasi sebesar -0,17 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender 1,10 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,13 persen.

“Pada Agustus 2021 terjadi deflasi untuk Kota Samarinda sebesar -0,20 persen dan di Kota Balikpapan sebesar -0,14 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, DR Anggoro Dwitjahyono dalam rilis bulanan yang disampaikan secara virtual hari ini, Rabu (1/9/2021).

Sumber : BPS Kaltim

Menurut Dwi, BPS mencatat, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,92 persen; diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,25 persen; dan kelompok kesehatan sebesar -0,04 persen.

Sedangkan pengeluaran pada kelompok yang mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok pendidikan sebesar 0,82 persen; kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,34 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen; serta kelompok transportasi dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya masing-masing sebesar 0,05 persen.

Sumber : BPS Kaltim

“Khusus untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran cenderung stabil dibanding bulan sebelumnya,” ujarnya.

Diterangkan pula, pada Bulan Agustus 2021 dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,62 persen dan terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Tanjung.

“Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar -1,04 persen dan terendah sebesar -0,03 persen terjadi di Meulaboh, Sukabumi dan Timika,” terang Dwi.

Sumber : BPS Kaltim | Editor : Intoniswan

Tag: