Akhir Pekan di Nelson Kaya Rasa dan Budaya Indonesia

Perhelatan seni budaya kelompok Masyarakat Indonesia Nelson (IndoNelson) sepanjang hari pada Sabtu (11/06/2022). (Foto KBRI Wellington)

SELANDIA BARU.NIAGA.ASIA – Masyarakat Selandia Baru di Nelson, salah satu kota paling utara di Pulau Selatan Selandia Baru, memperoleh kesempatan menghabiskan akhir pekan penuh nuansa budaya dan kuliner asli Indonesia.

Kelompok Masyarakat Indonesia Nelson (IndoNelson) berkolaborasi dengan KBRI Wellington mengadakan perhelatan seni dan budaya sepanjang hari pada Sabtu (11/06/2022).

Bertempat di Saxton Oval Pavilion, rangkaian acara diawali dengan Pameran Batik dan Pelatihan Membatik yang diikuti lebih dari 50 orang peserta yang mayoritas berasal dari masyarakat setempat.

Setelah penjelasan dari panitia tentang latar belakang dan sejarah batik secara singkat, para peserta dibagi dalam dua kelompok untuk mengikuti praktik. Peralatan membatik yang didatangkan langsung oleh panitia dari Yogyakarta sehingga menghadirkan nuansa otentik.

Tidak hanya berbagai motif batik yang dipamerkan, ada pula pameran berbagai produk asal Indonesia dalam format Pasar Kaget. Beragam produk makanan, kerajinan, dan kesenian asli Indonesia dijajakan dan sangat diminati para hadirin. Tidak hanya itu, di akhir acara para peserta juga berkesempatan mencicipi bermacam kudapan asli Indonesia yang menemani obrolan siang hari.

Kelompok Masyarakat Indonesia Nelson (IndoNelson) berkolaborasi dengan KBRI Wellington mengadakan perhelatan seni dan budaya sepanjang hari pada Sabtu (11/06/2022). (Foto KBRI Wellington)

Acara dilanjutkan dengan jamuan makan malam bertajuk “Trip to Indonesia through Your Palette and Senses” yang dibuka oleh Koordinator Fungsi Pensosbud, Adek Triana Yudhaswari mewakili Dubes RI di Wellington, Fientje Maritje Suebu.

Turut hadir wakil Walikota Nelson, Brian Mc Gurk, Walikota Tasman District, Tim King dan sejumlah tamu VIP yang berasal dari Parlemen Selandia Baru dan Pemerintah Kota Nelson serta Department of Internal Affairs.

Acara tidak hanya sekadar makan malam, acara ini menghadirkan tumpeng sebagai makanan utama lengkap dengan penjelasan dan prosesi tumpengan.

“Sesuai dengan filosofinya, Tumpeng menjadi simbol rasa syukur atas berkah kesehatan dan kesempatan dapat berkumpul untuk saling mengenal,”kata Koordinator Fungsi Pensosbud, Adek Triana Yudhaswari.

Tamu yang hadir lebih dari 120 orang juga menyaksikan penampilan seni budaya yang dibawakan oleh grup gamelan Padhang Moncar dan grup tari Bajidor Kahot. Melengkapi suasana asli Indonesia, dilakukan pula angklung interaktif yang diikuti para undangan dengan antusias dan gembira memainkan 2 (dua) lagu Pokarekare Ana dan Can’t Help Falling in Love.

​Memasuki musim dingin di bulan Juni, kekayaan rasa dan budaya Indonesia melalui rangkaian acara ini telah memberikan kehangatan tersendiri di kota Nelson.

Sumber: KBRI Wellington | Editor: Intoniswan

Tag: