Akmal Malik Sebut Budaya Literasi di Kaltim Rendah

Dewi Lestari menjadi pembicara dalam Gebyar Anugrah Literasi 2024 di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Senin 14 Oktober 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Melalui Gebyar Anugrah Literasi 2024, Penjabat (PJ) Gubernur Kaltim Akmal Malik berharap Kaltim dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun ini, di mana tahun 2023 lalu IPLM Kaltim hanya mencapai 67,57.

Akmal menetangkan, Gebyar Anugrah Literasi 2024 ini menghadirkan beberapa pembicara yang menarik salah satunya Dewi Lestari, seorang penulis sekaligus penyanyi Indonesia.

“Jujur saya tertarik dengan substansi workshop ini, karena pembicaranya bagus sekali,” kata Akmal ditemui usai kegiatan di Hotel Bumi Senyiur, Jalan Pangeran Diponegoro, Samarinda, Senin 14 Oktober 2024.

Akmal juga menyoroti rendahnya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Kaltim secara keseluruhan.

“Indeks literasi kita hanya 67,57. Rendahnya indeks literasi ini karena masalah budaya membaca yang rendah, dan ini perlu kita dorong budaya membaca kita,” sebut Akmal Malik.

Menurut Akmal, untuk meningkatkan budaya membaca ini diperlukan kolaborasi bersama antara Pemerintah Provinsi Kaltim dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing daerah.

“Karena angka indeks ini, hasil kolaborasi komprehensif antara pemerintah kabupaten/kota yang tidak mendorong regulasi kewajiban membaca dan men-trigger (memicu) budaya membaca di tingkat sekolah,” terang Akmal Malik.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Kota/kabupaten untuk mengeluarkan regulasi membaca sejak dini.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Saya ingin guru, pemerintah dan sekolah memahami atas giat literasi ini secara baik, dan menyiapkan sumberdaya manusia yang dapat berkompetisi mulai dari tingkat SD,” sebut Akmal Malik.

Diterangkan, fasilitas ruang membaca di Kaltim cukup banyak. Di mana tersedia 1.200 perpustakaan yang tersebar di daerah maupun di sekolah-sekolah.

“Misalnya sebanyak 1.200 perpustakaan tadi contohnya, hanya 102 yang non sekolah sisanya perpustakaan sekolah. Ada tidak kunjungan selain ke 102 Perpustakaan itu? Guru itu harus peduli untuk mendorong pengoptimalan budaya literasi anak,” sebutnya.

Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim Muhammad Syafranuddin mengatakan, Gebyar Anugrah Literasi 2024 ini untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca masyarakat Kaltim, sebagai fondasi pembangunan karakter bangsa.

“Selain itu, untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan memiliki karakter serta inovatif, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi informasi komunikasi budaya bangsa,” kata Syafranuddin.

Dalam Gebyar Anugrah Literasi 2024 ini juga diiringi dengan pemberian 32 piagam penghargaan kepada lembaga dan perorangan yang merupakan pemenang dari tujuh kategori lomba kepustakawanan.

“Tujuh kategori lomba ini terdiri dari lomba perpustakaan SD/MI, lomba perpustakaan SMP/MTS, lomba perpustakaan SMA/SMK/MA, lomba perpustakaan desa/kelurahan, lomba bertutur tingkat SD/MI lomba resensi tingkat SMA/SMK/MA dan pemilihan duta baca,” jelasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Provinsi Kaltim M Syirajuddin, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Irhamsyah.

Selain itu juga kepala sekolah, guru pendamping, dan para pengelola perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum desa serta nominator lomba literasi dan kepustakawanan tingkat provinsi Kaltim.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: