Alokasi Anggaran BPSDM Kaltim Tahun 2026 Tetap 0,34 Persen dari Total APBD

Plt Asisten Administrasi Umum Sekda Prov. Kaltim, Ismiati, ketika membuka rapat kerja teknis (Rakernis) BPSDM Kaltim di Hotel Platinum, Balikpapan, Rabu (10/9/2025). (Foto BPSDM Kaltim/Niaga.Asia)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan, walaupun kondisi keuangan negara dan daerah mengalami penurunan, kegiatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kaltim tahun 2026 tidak begitu terdampak.

”BPSDM memiliki mandatory spending sebesar 0,34% dari total belanja daerah, maka alokasi anggaran tahun 2026 diharapkan tidak berdampak. ASN di BPSDM harus mampu menjadi problem solver dalam memberikan pelayanan publik,” kata Sri Wahyuni dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Asisten Administrasi Umum Sekda Prov. Kaltim, Ismiati, ketika membuka rapat kerja teknis (Rakernis) BPSDM Kaltim di Hotel Platinum, Balikpapan, Rabu (10/9/2025).

Menurut Sri Wahyuni, Pemprov Kaltim sudah memiliki Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2023, tentang Pengelolaan Sistem Pembelajaran Terintegrasi  dalam Pengembangan Kompetensi ASN. Regulasi ini menegaskan penerapan Kaltim Corporate University (Kaltim CorpU), sebuah pendekatan strategis dalam manajemen pembelajparan aparatur.

”Kaltim CorpU bukan hanya sekedar tempat pelatihan, melainkan wadah pengembangan kompetensi, pengetahuan dan kebijakan di tingkat individu maupun organsiasi,” ujarnya.

Dengan pendekatan ini, Pemprov Kaltim ingin memastikan bahwa setiap ASN memperoleh pengembangan kompetensi yang tepat, sesuai dengan standar jabatan, relevan dengan kebutuhan organisasi, serta mendukung misi pembangunan daerah.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, selaku Panitia Penyelenggara Rakernis melaporkan, Rakernis dilaksanakan dalam rangka pengembangan kompetensi SDM berbasis Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi (AKPK) untuk mewujudkan ASN Kaltim yang kompeten, profesional dan berorientasi pada kinerja.

”Tujuan Rakernis adalah untuk memastikan pengembangan kompetensi ASN di Kaltim lebih terarah, efektif dan berbasis kebutuhan nyata organisasi serta memantapkan peran BPSDM Kaltim dalam mendorong sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan BKPSDM Kabupaten/Kota se Kaltim,” tegasnya.

Jauhar Efendi, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Kaltim sebagai salah satu peserta menambahkan, bahwa Tema Rakernis adalah ”Pengembangan Kompetensi Berbasis Analisis Kebutuhan untuk Peningkatan Kinerja ASN Kalimantan Timur”.

Usai dibuka secara resmi, selanjutnya para peserta mendengarkan paparan dua narasumber, yaitu dari Biro Organisasi Setda Prov. Kaltim dan dari Tim BPSDM Kaltim. Dilanjutkan dengan tanya jawab dan penandatanganan kesepakatan dengan para pihak.

Rakernis diikuti oleh para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), satuan yang menangani masalah pengembangan sumber daya aparatur, para Kepala UPTD yang tersebar di Kabupaten/Kota, para Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten/Kota, Syafruddin Pernyata dan Bere Ali, sebagai Penjamin Mutu pada BSDM Kaltim.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: