Ambulan Bawa Jenazah Pasien Covid-19 Tujuan Berau Terpaksa Kembali ke Samarinda

Ambulan dari Samarinda yang membawa jenazah tujuan Berau saat dihentikan sementara petugas Polsek Teluk Pandan (Foto : istimewa/Polsek Teluk Pandan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Lt (67), warga Berau pasien Covid-19 akhirnya dimakamkan di Samarinda. Ambulan yang membawa jenazah Lt, terpaksa putar balik ke Samarinda lantaran tidak mengantongi surat jalan Satgas Covid-19 Kota Samarinda.

Pasien Lt meninggal dunia Selasa (4/5) siang dalam perawatan RSUD AW Sjachranie Samarinda. Dia diketahui adalah pasien rujukan, dan berstatus positif Covid-19.

“Meninggal sekitar pukul 1.30 siang,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Kota Samarinda Ifran, dikonfirmasi Niaga Asia, Rabu (5/5) malam.

Belakangan, keluarga meminta Lt dimakamkan di kampung Suaran, di Sambaliung, Berau. Menggunakan ambulan swasta, jenazah dalam peti jenazah, dibawa menuju ke Berau sekitar pukul 21.00 WITA.

Disayangkan, keberangkatan jenazah Lt tanpa mengantongi surat jalan dari Satgas Covid-19 Kota Samarinda, dalam hal ini BPBD Kota Samarinda.

“Tidak ada kantongi surat jalan. Saya kaget. Makanya saya kontak BPBD Berau, koordinasi soal ini. Kemudian koordinasi juga dengan BPBD Kutai Timur. Iya, jadi ini koordinasi tiga pihak,” ujar Ifran.

Di perjalanan, ambulan membawa jenazah Lt dihentikan di tengah jalan, kawasan Teluk Pandan Kutai Timur. “Karena tidak ada surat jalan, makanya dibawa kembali ke Samarinda,” terang Ifran.

“Saya juga minta ke personil BPBD Samarinda, untuk mendapatkan hasil PCR positif Covid-19 ke rumah sakit. Begitu kita dapatkan, kita konfirmasikan ke Berau. Maka itu, ambulan jenazah bawa balik ke Samarinda,” tambah Ifran.

Ifran menerangkan, setibanya di Pemakaman Serayu di Samarinda pukul 04.00 WITA, jenazab pasien Lt dimakamkan sesuai protokol Covid-19, dihadiri dua perwakilan anggota keluarga pasien Lt.

Meski sebenarnya berdasarkan prosedur, jenazah pasien Covid-19 harus dimakamkan maksimal 4 jam kemudian. “Yang penting keluarga kooperatif, pemakaman berjalan aman dan lancar,” ungkap Ifran.

Dengan demikian, lanjut Ifran, ada 557 orang pasien kasus Covid-19 yang dimakamkan di Pemakaman Serayu. Yang mengkhawatirkan, dalam 10 hari terakhir, ada 20 orang yang dimakamkan di Serayu.

“Berarti dalam sehari, rata-rata ada 2 dimakamkan. Ini luar biasa. Kasus melandai, angka kematian naik,” jelas Ifran.

Petugas Polsek Teluk Pandan. Pengantaran jenazah ke Berau sempat alot dari anak jenazah pasien Covid-19. Jenazah akhirnya dibawa dan dimakamkam di Samarinda. (Foto : istimewa)

Penjelasan Polsek Teluk Pandan

Dikonfirmasi Niaga Asia malam ini, Kapolsek Teluk Pandan Ipda Suyamto membenarkan kejadian itu. Berdasarkan permintaan tim Satgas Covid-19 Samarinda, ada ambulan I-Care membawa jenazah pasien Covid-19 menuju Berau.

“Kami terima informasi jam 00.20 Wita dini hari tadi,” kata Suyamto.

Suyamto menerangkan, dari koordinasi, dia dimintai bantuan untuk menghentikan ambulan tersebut dan mengarahkan kembali ke Samarinda. “Karena akan dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di Samarinda,” ujar Suyamto.

“Petugas jaga Polsek Teluk Pandan memberhentikan ambulan tersebut di jalan poros Bontang Sangatta, tepatnya di Desa Martadinata di Teluk Pandan. Namun anak dari jenazah pasien itu meminta jenazah bapaknya dimakamkan di kampung halaman di Sambaliung,” terang Suyamto.

Masih disampaikan Suyamto, akhirnya ambulan membawa jenazah itu kembali ke Samarinda. Upaya yang dilakukan Polsek Teluk Pandan, lanjut Suyamto, adalah bentuk sinergi antar Satgas Covid-19 kabupaten dan kota di Kaltim, dimana diantaranya di dalamnya termasuk peran Polri dalam Satgas.

“Setelah para pihak berkordinasi dan sepakat, bahwa jenazah tersebut untuk kembali ke samarinda. Ambulan kembali ke Samarinda jam 02.15,” demikian Suyamto.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: