ANALISIS: Pasien Positif Corona di Samarinda Bergeser ke Perempuan

Sumber: Center of Excellence for Tropical Studies, Universitas Mulawarman.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Gender pasien covid-19 di Samarinda  yang semula dominan laki-laki kini bergeser ke perempuan. Kasus kontak erat saat ini lebih menonjol dibandingkan yang awal-awalnya  dulu didominasi imported case dan riwayat perjalanan.

Belakangan ini kasus positif lebih terhubung dengan Kalimantan Selatan dibandingkan  dari Sulawesi Selatan. Seratus hari pertama COVID-19 untuk mencapai 65 kasus di Samarinda – namun dalam 10 hari terakhir ada penambahan 89 kasus.

Demikian hasil analisis Swandari Paramita, Ronny Isnuwardana, Anton Rahmadi dari Center of Excellence for Tropical Studies, Universitas Mulawarman, Samarinda yang dilansirnya, Minggu (19/7/2020).

Sumber: Center of Excellence for Tropical Studies, Universitas Mulawarman.

Dinas Kesehatan Kota Samarinda mengeluarkan Surat Rekomendasi kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, yang menyatakan bahwa Kota Samarinda memasuki fase epidemik kedua, dengan telah terjadi transmisi lokal yang berpotensi untuk menjadi episentrum baru.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, antara tanggal 09 hingga 18 Juli 2020 telah terjadi penambahan 89 pasien terkonfirmasi positif di Kota Samarinda, Swandari dan kawan-kawan menerangkan, sebanyak 27 pasien (30.3%) berada di kisaran 30-39 tahun, dengan rata-rata usia adalah 37.2 ±12.4 tahun. Terdapat 52 pasien laki-laki (58.4%) dan sisanya adalah perempuan.

Sumber: Center of Excellence for Tropical Studies, Universitas Mulawarman.

“Sebagian besar yaitu 75 pasien adalah warga Samarinda (84.3%) dan sisanya adalah dari warga luar Samarinda. Sebanyak 52 (58.4%) pasien memiliki kontak erat dengan pasien COVID-19 lainnya. Sisanya merupakan imported caseatau memiliki riwayat perjalanan dari daerah dengantransmisi lokal di Indonesia,” ungkap Swandari.

 

 

Terdapat 6 (26.1%) pasien yang merupakan imported caseatau memiliki riwayat perjalanan dari Kalimantan Selatan. Sisanya dari Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan provinsi lainnya.

Sumber: Center of Excellence for Tropical Studies, Universitas Mulawarman.

Sebagian besar pasien (62 [69.7%]) dirawat di Pusat Karantina Bapelkes Samarinda. Sisanya dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD IA Moeis, RS lain di Samarinda, serta Pusat Karantina lain di Kalimantan Timur.

“Terdapat 13 (14.6%) pasien yang menjalani isolasi mandiri. Angka CFR (case fatality rate)selama 10 hari terakhir mulai tanggal 9 s.d 18 Juli 2020 adalah sebesar 3.4%. Terdapat 3 pasien COVID-19 yang meninggal dunia sepanjang rentang waktu tersebut,” ungkapnya. (*/001)

Tag: