Ananda Emira Moeis Dorong Kesetaraan Perempuan Disabilitas di Kaltim

Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis. (Foto Nai/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perempuan disabilitas di Kalimantan Timur kini mendapatkan perhatian lebih dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kesetaraan hak, oleh Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis.

Ia menekankan pentingnya langkah konkret untuk memastikan bahwa perempuan disabilitas tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga subjek yang berdaya dalam proses pembangunan daerah.

Ananda menyampaikan pandangannya mengenai perlunya kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan. Meski sudah ada beberapa program yang dicanangkan oleh pemerintah,  lanjut Ananda, perempuan disabilitas sering kali masih menghadapi tantangan dalam mengakses peluang ekonomi, pendidikan, serta kesehatan.

“Perempuan disabilitas sering kali berada di posisi yang rentan, baik secara sosial maupun ekonomi. Untuk itu, kita perlu memastikan bahwa mereka mendapatkan akses yang setara terhadap berbagai peluang. Kita tidak boleh membiarkan mereka tertinggal dalam arus pembangunan,” ujar Ananda, Selasa (22/10/2024).

Sebagai seorang legislator perempuan yang vokal dalam isu-isu kesetaraan gender, Ananda menekankan bahwa pemberdayaan perempuan disabilitas harus dimulai dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai program pembangunan daerah.

Menurutnya, ini bukan hanya tentang memberikan bantuan atau fasilitas, tetapi juga melibatkan perempuan disabilitas dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.

“Kita perlu melibatkan mereka dalam proses penyusunan kebijakan. Pemerintah harus mendengar langsung dari perempuan disabilitas tentang apa yang mereka butuhkan, bukan hanya menebak-nebak atau memberi bantuan secara sepihak. Hanya dengan cara ini, kita bisa benar-benar menciptakan kebijakan yang inklusif,” jelas Ananda.

Menurutnya, perempuan disabilitas memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam perekonomian daerah jika diberikan akses terhadap pendidikan vokasi dan pelatihan yang tepat.

“Melalui pelatihan keterampilan dan pendampingan, perempuan disabilitas bisa mendapatkan kemandirian ekonomi. Kita perlu memastikan mereka mendapatkan akses untuk mengembangkan diri, baik dalam bidang usaha, teknologi, maupun keterampilan kreatif,” pungkasnya.

Penulis : Nai  | Editor : Intoniswan | Adv DPRD Kaltim

Tag: