
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Samarinda Festival 2025 resmi dimulakan Wali Kota Samarinda, Andi Harun di Lapangan Parkir GOR Segiri, Samarinda. Pembukaan acara yang berlangsung dari tanggal 30 April – 2 Mei mendatang dipadati ribuan masyarakat, karena panitia menghadirkan sejumlah musisi ternama nasional, seperti Padi Reborn, Ndarboy Genk, dan For Revenge.
Selain itu, panggung festival juga diramaikan oleh banyak talenta lokal lainnya seperti Davy Jones, Harmonic Band, Murphy Radio, hingga komunitas tari dan seni dari Samarinda. Tiket masuk dibanderol seharga Rp20 ribu dan tersedia secara langsung di lokasi acara (on the spot).
Wali Kota Andi Harun dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme tinggi masyarakat yang sudah hadir menyambut festival ini. Tak hanya itu, ia juga menyoroti persoalan parkir liar dan keberadaan juru parkir (jukir) ilegal yang kerap muncul di ruang-ruang publik, terutama saat acara besar seperti Samarinda Festival.
“Saya juga berharap mudah-mudahan Dishub memperhatikan soal parkir, tidak ada lagi jukir ilegal yang menghambat masyarakat. Tidak ada lagi jukir yang semau-maunya meminta uang parkir di luar ketentuan,” ujarnya.
Di depan ribuan masyarakat, ia membeberkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan sistem parkir berlangganan berbasis kartu elektronik yang bekerja sama dengan perbankan. Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi permanen mengatasi praktik jukir liar yang kerap meresahkan masyarakat.
“Ke depannya, kami akan memakai sistem parkir berlangganan dengan kartu. Saya harap kita semua berani mengatakan ‘tidak’ kepada jukir liar yang tidak resmi. Katakan kalau kami memiliki kartu, kami tidak mau membayar yang tidak resmi,” tegasnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim ini juga menyerukan agar masyarakat bersama-sama melawan praktik premanisme dan pungli yang dilakukan oleh oknum jukir tidak resmi.
“Kalau ada jukir yang ngancam-ngancam, yang premanisme dan menyakiti masyarakat, mari kita musuhi bersama. Jangan pernah memberi kesempatan kepada mereka untuk terus bisa leluasa. Kalau masyarakatnya senang juga ngasih, ya itu berarti ikut melanggengkan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa jika masyarakat mendukung upaya pemerintah menegakkan ketertiban, maka perlahan Samarinda akan menjadi kota yang benar-benar tertib dan nyaman.
“Mudah-mudahan jukir yang berkoperasi selama di Samarinda Festival ini bisa menjadi contoh adalah jukir-jukir resmi. Dan kalian harus berani melawan yang salah. Katakan ‘tidak’ pada jukir yang membebani kalian,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk mendukung penggunaan kartu berlangganan khusus parkir saat sistem itu diberlakukan. Andi Harun meyakinkan bahwa nilainya terjangkau dan dapat diisi secara fleksibel sesuai kemampuan.
“Dengan kartu berlangganan ini kita bisa mengatakan kepada jukir, ‘Saya sudah punya yang resmi, saya tidak mau lagi yang tidak resmi.’ Setuju ya untuk memiliki kartu berlangganan, supaya kita sama-sama tenang,” imbuhnya.
Festival tahun ini tidak hanya menyuguhkan hiburan musik, tetapi juga menjadi momentum pembuktian komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam menciptakan ruang publik yang aman dan tertib.
“Doakan kami terus bisa amanah dan menjaga kepercayaan rakyat dengan baik,” tutup Andi Harun.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Samarinda
Tag: Samarinda Festival