Andi Harun: RSUD IA Moeis Menuju Rumah Sakit Berkelas Internasional

Walikota Samarinda Andi Harun menyambut kunjungan dari Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, di RSUD I.A Moeis Samarinda, hari ini Selasa (22/4/2025. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Cita-cita Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I.A. Moeis Samarinda mengukir sejarah baru, menjadi rumah sakit KPBU Kesehatan Pertama di Indonesia berkelas internasional semakin nyata.

Hal ini ditandai dengan kunjungan dari Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, pada Selasa (22/4). Kunjungan ini adalah bagian dari penjajakan kerja sama investasi di bidang kesehatan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Kota Samarinda, melalui skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha).

Todd Dias secara terbuka menyatakan bahwa Australia benar-benar serius dengan investasi yang berdampak langsung bagi masyarakat Samarinda. Ia menyebut proyek KPBU RSUD IA Moeis sebagai peluang besar yang perlu dimanfaatkan bersama.

“Harapan saya untuk meningkatkan investasi Australia di Samarinda. Dan saya jelaskan bahwa ini bukan sekadar harapan, tapi juga tindakan nyata dukungan dari pemerintah Australia. Karena itu saya sangat senang bisa datang langsung ke RSUD IA Moeis,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya prinsip saling menguntungkan dalam investasi asing. Menurut Todd Dias, investasi Australia tak seharusnya hanya menguntungkan satu pihak, melainkan membawa manfaat konkret bagi masyarakat lokal.

“Kalau rumah sakit ini bekerja sama dengan investor Australia, sistem kesehatannya juga bisa dikembangkan lebih luas dengan pengaruh dari Australia,” jelasnya.

Sementara itu, Walikota Andi Harun pun turut mengungkapkan bahwa proyek transformasi RSUD IA  Moeis ini adalah buah perjuangan panjang yang dimulai sejak awal masa jabatannya pada tahun 2021.

Pria kelahiran 1972 itu menyebutkan bahwa transformasi RSUD I.A Moeis ini sebagai salah satu tonggak sejarah bagi kota Samarinda dan sistem kesehatan nasional.

“Apa yang kita capai hari ini bukan hasil semalam. Kami membangun komunikasi bolak-balik Jakarta selama 2,5 tahun untuk mewujudkan proyek KPBU ini,” terangnya.

Dalam skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha), RSUD IA Moeis akan menggandeng 2 entitas besar asal Australia, yakni Plenary Group, konsorsium investasi infrastruktur terkemuka, dan Aspen Medical, perusahaan layanan kesehatan dengan reputasi global.

Proyek ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai institusi nasional, mulai dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur), Kementerian Keuangan, hingga Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII).

Dalam waktu dekat, proses penandatanganan kontrak (signing) ditargetkan dapat dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2025, sebelum pada akhirnya dilanjutkan ke tahap konstruksi.

Ia menambahkan, lahan untuk pembangunan rumah sakit baru telah disiapkan di bagian belakang kompleks RSUD saat ini. Sedangkan gedung lama akan dialihfungsikan menjadi area komersial yang menunjang operasional rumah sakit.

“Kami ingin layanan dan fisik rumah sakit ini benar-benar berstandar internasional. Kalau Australia sudah turun tangan, medical check-up tak perlu lagi ke Penang atau Singapura. Cukup ke Samarinda saja,” ucapnya optimis.

Andi Harun juga menekankan bahwa keberhasilan proyek KPBU ini menjadikan Samarinda sebagai kota pertama di Indonesia yang sukses menginisiasi skema KPBU untuk sektor rumah sakit.

“Ini bukan hanya kebanggaan Samarinda, tapi juga Indonesia. Kita ditakdirkan bertemu investor yang benar-benar qualified. Seperti kata Pak Todd, investasi itu harus membawa manfaat. Dan saya percaya proyek ini akan memberikan manfaat besar untuk warga Samarinda dan Kalimantan Timur,” tegasnya.

Ke depan, Pemerintah Kota Samarinda berencana menjadikan RSUD I.A. Moeis sebagai rumah sakit pendidikan berkelas Asia Tenggara. Dengan hadirnya investor dan dukungan diplomatik, mimpi itu kini tinggal selangkah lagi menjadi nyata.

“Saya punya mimpi, kemungkinan nanti RSUD I.A Moeis Ini akan menjadi sasaran destinasi pelayanan kesehatan minimal di tingkat Asia Tenggara. Itu mimpi saya,” tutupnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Samarinda

Tag: