NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Salah satu alasan tingginya anggaran penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara disebabkan mahalnya biaya transportasi petugas mendistribusikan logistik Pilkada ditambah biaya perjalanan melaksanakan tugas keluar daerah menggunakan transportasi udara.
Sebagai contoh, untuk menghadiri rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Nunukan di Nunukan, Kamis (15/10/2020), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Krayan Tengah dan Krayan Selatan menghabiskan transportasi belasan juta.
“Saya menghadiri rapat pleno di KPUD Nunukan menghabiskan biaya transportasi darat dan udara sekitar Rp 13 juta,” kata Ketua PPK Krayan Tengah, Daniel, Kamis (15/10).
Untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, KPUD Nunukan menerima anggaran berupa hibah dari Pemkab Nunukan Rp28 miliar dan Bawaslu 13 miliar. Sebagian besar anggaran tersebut untuk membayar honor petugas dan untuk transportasi petugas dan logistik Pilkada ke wilayah perbatasan dan pedalaman, yang diangkut menggunakan angutan udara dan sungai.
Biaya transportasi petugas di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia sangat dipengaruhi oleh cuara, jika musim penghujan seperti bulan-bulan sekarang, ongkos perjalananan melonjang naik, karena jalan darat rusak becek dan terkadang pesawat tidak ada dari Krayan ke Nunukan, sehingga petugas harus menginap dulu di Long Bawan, ibu kota Kecamatan Krayan antara 4-5 hari.
Misalnya, dari Krayan Tengah dan Krayan Selatan ke bandara di Long Bawan, uang yang diperlukan untuk mencarter kendaraan sekitar Rp 5 juta sampai Rp 6 juta sekali jalan, ditambah biaya barang Rp 5.000 perkilogram.
“Kalau dihitung biaya pulang pergi sudah 12 jutaan, ditambah harga tiket pesawat pulang pergi dari Long Bawan ke Nunukan,” ungkap Daniel. (002)
Tag: Pilkada Nunukan