Anggota DPRD Asal Sebatik, Hj Nadia Bantu Balita Nurfatiha

aa
Anggota DPRD Nunukan asal Sebatik, Hj Nadia bertemu orang tua balita Nurfatiha (Foto Istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sejumlah bantuan mulai mengalir berdatangan ke rumah kediaman Halim dan Jusniati orang tua balita Nurfatiha, 18 bulan yang dikabarkan mengalami gangguan pencernaan hingga sulit untuk menerima asupan makanan

Nurfatiha selalu menolak dan memuntahkan semua isi mulutnya sambil menangis tiap kali diberikan makanan, kalaupun ada, hanya sedikit makanan mampu dicerna mulut kecil balita itu.

Sejak viral di media sosial dan pemberitaan, orang tua Nurfatiha kedatangan beberapa tamu mulai dari Polsek Sebatik Timur, Polsek Sebatik Utara, Kades Sei Pancang bersama camat Sebatik dan anggota DPRD Nunukan

Kedatangan anggota DPRD Nunukan asal Pulau Sebatik Hj. Nadia ditemani ketua RT 8 jalan TVRI Sei Pancang. Keduanya tiba sekitar pukul 19:30 Wita dengan membawa bantuan beberapa kotak susu dan uang untuk berobat Nurfatiha.

“Jangan lihat nilai bantuannya, kedatangan saya bersilaturahmi dengan warga, kebetulan orang tua balita ini warga Sebatik,” ucapnya.

Nadia menyebutkan, Nurfatiha memiliki bagian kaki yang lemah, kakinya tidak dapat menopang badannya meski hanya sekedar merangkak apalagi berdiri. “Anak pasangan Pak  Halim dan Jusniati  tidak  ada cacat dibagian tubuhnya, hanya kakinya bermasalah” ungkap Nadia.

Nurfatiha diduga menderita gizi buruk. (Foto: Istimewa)

Sekilas tampak balita Nurfatiha layaknya penderita gizi buruk, perkiaraan ini sesuai dengan pengakuan orang tuanya, dimana sejak lahir anak bungsu mereka itu dalam keadaan kurus dan kecil tidak selayaknya balita-balita seusianya.

“Nurfatiha saya lihat kesulitan mencerna makanan, tidak bisa bicara dan kaki-kakinya lemah,” kata Nadia.

Keterbataan ekonomi dan tidak rutin memeriksakan kesehatan adalah awal dari munculnya gangguan kesehatan pada balita, ditambah lagi kurangnya asupan nutrisi. Jika orangtua tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik, akan ada banyak masalah kesehatan.

Balita gizi buruk tidak terjadi secara instan atau singkat. Artinya, anak yang masuk ke dalam kategori gizi buruk sudah mengalami kekurangan berbagai zat gizi dalam jangka waktu yang sangat lama dimulai dari dalam kandungan.

“Jangan kuatir, sakit balita seperti ini bisa diobati, tinggal bagaimana orang tua memperhatikan kesehatannya,” beber Nadia.

Untuk memberikan kesembuhan kepada Nurfatiha, Politisi partai Demokrat ini meminta perhatian pemerintah daerah dalam hal membantu pengobatan gratis atau kemudahan mendapatkan kartu BPJS.

“Ulurkan tangan kita membantu adik Nurfatiha, mereka butuh perhatian dan dukungan kita semua,” tuturnya. (002)

Tag: