Anggota DPRD Kutim Harapkan KEK MBTK Bisa Tarik Investor

Jimmy (foto ricky/setwan)

SANGATTA.NIAGA.ASIA –  Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang sudah dirintis pembangunannya sejak beberapa tahun lalu, hingga sekarang belum begitu berkembang. Terlebih di masa pandemi Covid-19, sebagian investor yang ingin menanamkan modal untuk membuka industri di kawasan itu kembali berpikir.

“Saya berharap kawasan MBTK bisa bergairah lagi untuk didatangi investor yang akan berinvestasi di sana. Jika dilihat lokasnya cukup luas dan berpotensi untuk berkembang menjadi lebih baik, lantaran berdekatan dengan pelabuhan yang memadai,” kata anggota Komisi C DPRD Kutim, Jimmy kepada awak media, Kamis (16/6/2022).

Menurut informasi, kata Jimmy, beberapa waktu lalu sudah ada investor asing tertarik untuk berinvestasi di kawasan MBTK. Antara lain investor dari Cina, Mesir, Arab Saudi, Rusia dan Malaysia. Karena melihat kondisi di lapangan belum begitu menarik dan ada COVID-19,  serta perekonomian juga sedang melemah di seluruh dunia, sehingga menunda dulu rencana investasinya.

“Kemungkinan negara asing yang membatalkan atau menunda investasinya di KEK MBTK dikarenakan sedang mengalami guncangan ekonomi. Mengingat kondisi ekonomi dunia sedang menurun lantaran pandemi Covid-19, sehingga masing-masing negara sedang fokus menyelesaikan permasalahan tersebut,” jelas Jimmy.

KEK MBTK yang terletak di perbatasan Kecamatan Kaliorang dan Sangkulirang itu, memang terbilang masih sepi investor. Meski ada beberapa negara asing yang sudah mencoba melihat lokasi investor di KEK MBTK, namun hingga saat ini belum ada perusahaan yang cocok.

Selain itu, kawasan itu memang terlihat sepi. Alasannya, kawasan itu memang  diperuntukkan khusus sebagai lokasi perindustrian. Sehingga tidak ada perizinan bermukim. Padahal di kawasan itu terdapat beberapa potensi untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat ke depannya. (ADV)

Tag: