Anggota WTO Sepakat Jaga Sistem Perdagangan Multilateral

Markas WTO di Jenewa. (Foto HO/Net)

JENEWA.NIAGA.ASIA – Anggota WTOsepakat untuk menjaga sistem perdagangan multilateral  dan menaruh perhatian besar untuk merespons serta mengatasi krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 dan upaya untuk mengatasi pandemi di masa mendatang.

“Salah satu upaya yang dibahas yaitu fleksibilitas kekayaan intelektual bagi produk medis guna menjamin rantai pasokan global,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan InternasionalKementerian PerdaganganDjatmiko B. Witjaksono, saat mewakili Menteri Perdagangan RI, dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Jenewa, Swiss, Rabu (15/6).

“Indonesia optimis bahwa KTM ke-12 WTO dapat menghasilkan respons yang konkret dan mencapai satu titik kesepakatan, khususnya terkait dengan penanganan pandemi yang krusial di seluruh dunia,”tegasnya.

Pembahasan isu tematik pada KTM ke-12 WTO telah berlangsung sejak 13 Juni 2022 dan terus didorong untuk mencapai kesepakatan. Selain respons terhadap pandemi, isu tematik lain yang dibahas antara lain mengenai perundingan sektor pertanian, subsidi perikanan, moratorium bea masuk atas transmisielektronik, dan reformasi WTO.

Ditegaskan Djatmiko, WTO juga berperan penting dalam menjawab tantangan sebagai organisasi internasional yang relevan dengan perdagangan global saat ini melalui reformasi WTO.

Reformasi WTO menjadi salah satu agenda utama pada KTM ke-12 WTO tentang perlunya mereformasi organisasi dan meningkatkan fungsi WTO untuk kepentingan semua anggota dan sistem perdagangan multilateral. Dalam pertemuan tematik, mayoritas anggota menyampaikan komitmennya dalam menjaga kredibilitas sistem perdagangan multilateral.

“Indonesia percaya bahwa seluruh anggota WTO harus bekerja secara konstruktif untuk memfasilitasi proses inklusif reformasi kelembagaan WTO, terutama untuk memulihkan sistem penyelesaian sengketa WTO. Hal ini merupakan faktor penting untuk mengembalikan kepercayaan anggota atas sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan (rule-based system),”ujarnya.

Pada pertemuan Kepala Delegasi, Dirjen WTO, Ngozi Okonjo-Iweala meminta agar dalam waktu yang singkat ini anggota dapat bekerja lebih keras untuk menemukan konvergensi atas perbedaan pandangan dan diharapkan mencapai suatu kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota WTO dalampertemuan tingkat menteri ini.

Sumber: Humas Kemendag | Editor: Intoniswan

Tag: