Angka Melek Huruf di Samarinda Tahun 2023 Sudah 99,43 Persen

Wali Kota Samarinda bersama para guru dan siswa pada apel Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balai Kota Samarinda, Selasa (2/5/2023). (Foto Dok Niaga.Asia). 

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Angka Melek Huruf (AMH) merupakan tolok ukur kemampuan penduduk usia 15 tahun ke atas dalam membaca dan menulis. AMH Kota Samarinda pada tahun 2023 sebesar 99,43 persen, artinya dari 100 penduduk usia 15 tahun ke atas, 99 diantaranya telah mampu membaca dan menulis.

“AMH Kota Samarinda pada tahun 2023 meningkat jika dibandingkan dengan AMH pada tahun 2022 (98,36 persen),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda, Roosmawati, SE, MM dalam “Statistik Daerah Kota Samarinda Tahun 2023” yang dipublikasikan disitus samarindakota.bps.go.id pada tanggal 29 Desember 2023.

Kemudin, untuk mencapai mutu pendidikan yang baik, diperlukan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Samarinda, terdapat 254 Sekolah Dasar (SD), 135 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 109 Sekolah Menengah ke Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di Kota Samarinda pada tahun ajaran 2022/2023.

Sedangkan rasio murid-guru menunjukkan kapasitas mengajar seorang guru, lanjut Roosmawati, pada tahun ajaran 2022/2023, satu orang guru di Kota Samarinda mengajar 19 hingga 20 murid di Sekolah Dasar (SD). Sementara itu, satu orang guru di SMP dan SMA/SMK mengajar 15 hingga 16 murid. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kota Samarinda pada tahun 2022 sebesar 10,71 tahun.

“Artinya rata-rata penduduk Kota Samarinda telah mampu menempuh pendidikan selama 10,71 tahun atau sampai kelas 1 SMA,” ujar Roosmawati.

Jika ditinjau menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan, sebanyak 63,11 persen penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota Samarinda pada tahun 2022 telah menamatkan pendidikannya pada jenjang pendidikan SMA/ke atas.

Sementara itu, penduduk yang menamatkan pendidikannya pada jenjang SMP/sederajat sebesar 20,37 persen sedangkan pada jenjang SD/Sederajat sebesar 12,74 persen. Namun, terdapat sekitar 3,77 persen penduduk usia 15 tahun ke atas di Samarinda yang tidak memiliki Ijazah SD.

Tingkat partisipasi sekolah dapat dilihat melalui Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). APM menggambarkan proporsi penduduk usia sekolah yang bersekolah tepat waktu sesuai dengan usia sekolah dan jenjang pendidikannya.

Pada tahun 2022,lebih kurang  98,69 persen penduduk usia 7-12 tahun di Kota Samarinda menempuh pendidikan setingkat SD. Kemudian, 82,05 persen penduduk usia 13-15 tahun menempuh pendidikan setingkat SMP, dan sebesar 66,39 persen penduduk usia 16-18 tahun menempuh pendidikan setingkat SMA.

“Adapun Angka Partisipasi Kasar (APK) setingkat SD sebesar 105,87 persen, artinya terdapat anak diluar usia 7-12 tahun yang bersekolah pada jenjang setingkat SD yang disebabkan tinggal kelas atau terlalu dini bersekolah pada jenjang SD,” katanya.

Tingkat partisipasi sekolah dapat dilihat melalui Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). APM menggambarkan proporsi penduduk usia sekolah yang bersekolah tepat waktu sesuai dengan usia sekolah dan jenjang pendidikannya.

Pada tahun 2022, 98,69 persen penduduk usia 7-12 tahun di Kota Samarinda menempuh pendidikan setingkat SD, dan 82,05 persen penduduk usia 13-15 tahun menempuh pendidikan setingkat SMP, dan sebesar 66,39 persen penduduk usia 16-18 tahun menempuh pendidikan setingkat SMA.

Adapun Angka Partisipasi Kasar (APK) setingkat SD sebesar 105,87 persen, artinya terdapat anak diluar usia 7-12 tahun yang bersekolah pada jenjang setingkat SD yang disebabkan tinggal kelas atau terlalu dini bersekolah pada jenjang SD.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: