Angkut 8.569 Kg Obat-obatan dari China, Awak Batik Air Dikarantina 14 Hari

Batik Air angkut lebih 8 ribu logistik obat-obatan dari China. (Foto : HO/Batik Air)

TANGERANG.NIAGA.ASIA – Batik Air (kode penerbangan ID) member of Lion Air Group, berperan aktif mendukung kelancaran distribusi barang dan penanganan kargo, terutama obat-obatan, setelah melayani penerbangan sewa tertentu (charter) dari Bandar Udara Internasional Xiaoshan Hangzhou, provinsi Zhejiang, Republik Rakyat Tiongkok (HGH), menuju Indonesia melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK).

Batik Air penerbangan ID-8622 mengudara dari Soekarno-Hatta pukul 15.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07), dan telah tiba di Hangzhau pukul 22.35 waktu setempat (China Standard Time, GMT+ 08).

Penerbangan kembali dari Hangzhou nomor ID-8623 pukul 00.35 waktu setempat dan mendarat di Soekarno-Hatta pada 06.10 waktu setempat, Senin (20/4).

“Batik Air mengoperasikan pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUK. Penerbangan ini membawa 17 awak pesawat serta total 1.293 box dengan berat 8.569 kg obat-obatan. Seluruh kargo telah menjalani pemeriksaan, pengawasan ketat dan dikemas menurut standar yang berlaku,” kata Chief Executive Officer (CEO) Batik Air, Capt Achmad Luthfie, dalam penjelasan diterima Niaga Asia, Selasa (21/4).

Batik Air dalam penerbangan itu, bertujuan untuk mendukung program pemerintah sejalan kelancaran distribusi kargo, membantu misi kemanusiaan di tengah pandemik wabah corona virus disease (Covid-19).

Awak pesawat Batik Air mengenakan alat pelindung diri berupa baju Hazmat (Hazardous Material). (Foto : HO/Batik Air)

Pada kesempatan ini, Batik Air mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungan pemerintah, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, profesional awak pesawat, serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga penerbangan dapat berjalan lancar.

“Penerbangan dioperasikan sesuai standar operasional prosedur (SOP) dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan (safety first),” ujar Luthfie.

Luthfie menerangkan, Batik Air tetap melakukan penyemperotan cairan khusus (disinfektan) pada seluruh kemasan kargo yang diangkut, meliputi sebelum masuk dalam pesaat (loading) dan setelah dikeluarkan dari pesawat (unloading).

Dalam optimalisasi pengangkutan kargo tersebut, Batik Air maksimalkan tingkat keterisian pada ruang penyimpanan bagian bawah (cargo compartment) dan tempat bagasi dalam kabin serta ruang kabin dengan kargo yang diperbolehkan diangkut/ muat di kabin pesawat atau general cargo.

“Batik Air menyampaikan, bahwa operasional ini sesuai surat edaran dari regulator yaitu Kementerian Perhubungan SE No. 17 Tahun 2020, yang memperbolehkan pesawat kategori layanan penumpang dapat mengangkut kargo pada kabin pesawat tanpa membawa membawa tamu (penumpang),” terang Luthfie.

Awak pesawat yang bertugas, juga telah dilengkapi dengan masker, cairan pembersih kuman pada tangan (hand sanitizer), serta alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan. Selain itu, awak pesawat menjalani 14 hari karantina sesuai protokol kesehatan yang difasilitasi oleh Lion Air Group. (006)

Tag: