Sina Beranti, Pakaian Adat Tidung Dalam Uang Edisi Khusus HUT Ke-75 Kemerdekaan RI

Pakaian pengantin adat Tidung Kaltara (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Pemerhati adat suku Tidung Kabupaten Nunukan, Siti Sabariah membenarkan pakaian salah satu adat yang tergambar dalam tema uang edisi khusus menyambut HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pecahan  Rp 75.000 adalah baju pengantin adat tidung Kalimantan Utara (Kaltara), namanya Sina Beranti, dipakai mempelai laki-laki.

“Itu baju adat kami warga tidung, bukan baju  orang Tiongkok/China sebagaimana yang diributkan netizen dalam media sosial,” kata Siti memberikan penjelasan, Selasa (18/08).

berita terkait:

Bank Indonesia: Itu Baju Adat Suku Tidung, bukan China

Baju adat yang tergambar mata uang  itu adalah pakaian khusus yang biasanya digunakan pada acara resepsi pernikahan warga tidung dan pakaiana itu sudah ada sejak nenek moyang di jaman kerajaaan Tidung Kaltara.

Baju perkawinan tersebut berbahan kain satin dan terkadang beludru dengan hiasan mahkota dan aksesoris gelang ataupun ikat pinggang berbahan perak dengan ciri khas ukiran dari adat tidung yang biasanya disebut pula suku dayak pesisir.

“Ada 2 macam suku di Kaltara, suku tidung biasanya disebut dayak pesisir dan memiliki ciri khas pakaian adat berwarga kuning, merah dan hijau,” ungkap Siti.

Dalam prosesi pernikan adat tidung, biasanya diawali pihak lelaki ke rumah kediaman calon mempelai wanita, kemudian dilanjutkan prosesi pupuran di malam hari sebelum siang harinya dilaksanakan pernikahan.

Pada acara pupuran pula, biasanya rumah mempelai calon pengantin diramaikan oleh tarian zapin khas hasanah rumpun melayu. Tiba siang harinya, para mempelai melangsungkan izab kabul pernikahan diawali dengan pihak laki-laki menggigit pisau dan menginjak batu lesung

“Bersamaan datang mempelai laki-laki, keluarga dari pihak perempuan melemparkan beras-beras kuning sebagai makna penghormatan,” jelas Siti lagi.

Dari catatan singkat sejarah inilah, kata Siti, warga tidung memastikan baju adat dalam gambar mata uang edisi khusus kemerdekaan benar milik milik  suku tidung. Kalaupun ada kemiripan dengan baju adat Tiongkok hanyalah kebetulan.

Suku tidung menyebut pakaian pengantin laki-laki dengan nama Sina Beranti, sedangkan pakaian perempuan bernama Anta Kusuma dengan khas warna kuning dan merah. Biasanya kedatangan mempelai laki-laki dirumah perempuan diiringi dengan payung bersusun warna kuning.

“Pernikaian menggunakan pakaian adat tidung sudah sangat jarak di Nunukan, berbeda dengan di Tarakan masih sering kita lihat pakaian ini,” kata Siti.

Suku tidung tidak hanya bermukim wilayah Kaltara, kerajaan tidung memiliki hubungan kekeluargaan dengan warga Sabah, Malaysia maupun sebagian warga di Sulu, Filipina, hubungan ini ditandai dengan adanya keturunan tidung di dua negara itu.

Hubungan kekeluargaan warga antar negara sering kali dipertemukan dalam momen-momen tertentu seperti Irau akbar tidung, warga Sabah, Malaysia dan Filipina tetap melastarikan adat leluhur nenek moyang mereka.

“Suku tidung itu sampai ke Malaysia dan Filipina, makanya jangan heran kami punya sanak keluarga disana dan mereka masih menjaga adat istiadat,” ungkapnya. (002).

Tag: