Antisipasi Banjir, Dinas PU Genjot Normalisasi Parit di Sangatta

aa

Aktivitas normalisasi drainase di Sangatta yang dilakukan Dinas PU Kabupaten Kutai Timur. (Foto : Humas Kutim)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Seperti diketahui, musim hujan sudah dimulai pada November 2019 lalu, dan curah hujan meningkat hingga bulan Januari 2020 ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan akan mencapai puncaknya pada Februari hingga Maret 2020 mendatang.

Belakangan ini, intensitas hujan mulai meningkat di bagian selatan Sumatera, pulau Jawa, hingga Nusa Tenggara. Termasuk juga Kalimantan bagian Tengah, Sulawesi dan Papua.

Menyikapi siklus iklim tahunan tersebut, Pemkab Kutim melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), melakukan serangkaian tindakan antisipasi, agar tidak terjadi banjir seperti yang melanda beberapa kota di Indonesia.

Diantaranya, dengan melakukan normalisasi drainase, peningkatan kualitas dan fungsi drainase serta beberapa kegiatan lain. Sejak akhir 2019 hingga awal 2020 ini, terlihat DPU mengerahkan sejumlah unit alat berat untuk melakukan pengerukan drainase.

“Alhamdulillah berkat perhatian Pemkab yang melancarkan fungsi drainase, siklus pembuangan air di lingkungan masyarakat semakin baik,” kata Zainal, salah seorang warga Jalan Assadiah, Sangatta Utara, Rabu (8/1).

Saat ini sistem drainase di jalan tersebut terus ditingkatkan, agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Selain di Jalan Assadiyah, kegiatan normalisasi sistem drainase dengan cara pengerukan, juga dilakukan di sekitar Jalan Abdul Wahab Syahranie menuju Pusat Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi.

Melalui normalisasi dan peningkatan sistem drainase ini, diharapkan menjadikan Sangatta sebagai Ibukota Kabupaten Kutim, tidak lagi diserang banjir, seperti yang pernah terjadi beberapa kali sebelumnya.

Selain itu, Bupati Kutim Ismunandar melalui instansi teknis, Camat hingga RT, juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga lingkungan.

Dengan cara, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga drainase di sekitar tempat tinggal agar tetap normal. Serta mewaspadai musim penghujan dengan memperhatikan daerah resapan air. Sehingga bisa menghindari bahaya dari risiko banjir. (hms3)