Antisipasi Dampak Banjir Terhadap Kesehatan

Banjir menerjang Kelurahan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir Ilir, Samarinda sejak hari Senin (12/5/2025) hingga kemarin, Selasa (13/5/2025). (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota Samarinda perlu sigap mengantisipasi dampak banjir terhadap kesehatan dan masyarakat secara mandiri juga perlu melakukan hal yang sama.

Hal itu disarankan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, yang juga berprofesi sebagai dokter.

Beberapa penyakit yang rawan muncul akibat banjir antara lain penyakit kulit seperti infeksi dan jamur karena paparan air kotor. Penyakit saluran cerna misalnya seperti diare akibat air tercemar. Leptospirosis karena infeksi bakteri dari kencing tikus di genangan air. Demam berdarah karena meningkatnya populasi nyamuk akibat sisa genangan air.

Andi Satya berpendapat,  banjir bukan hanya menimbulkan kerusakan pada infrastruktur kota, tetapi juga berpotensi menimbulkan darurat kesehatan yang bisa mengancam warga, terutama mereka yang tinggal di wilayah terdampak langsung.

“Banjir masih terjadi di beberapa kawasan di Samarinda. Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Apalagi ada korban jiwa dalam rangkaian musibah banjir dan longsor beberapa hari terakhir,” ujar Andi Satya melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/5/2025).

Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Samarinda ini mengingatkan bahwa genangan air juga menjadi sumber penyakit menular.

“Banjir juga membawa dampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Terutama bagi mereka yang terdampak langsung. Kita harus waspada terhadap potensi penyakit pasca-banjir,” tegasnya.

Politisi diperiode pertamanya di “Karang Paci” ini menyebutkan sejumlah penyakit yang kerap muncul saat dan pasca-banjir seperti infeksi kulit, diare, leptospirosis, hingga demam berdarah dengue (DBD). Ia mendorong Pemerintah Kota Samarinda dan Dinas Kesehatan setempat untuk bersikap sigap.

“Sebagai anggota DPRD, saya mendorong agar ada respons cepat dari Pemkot dan Dinas Kesehatan. Ini menyangkut nyawa warga. Harus ada layanan kesehatan darurat serta penyediaan logistik yang layak untuk pengungsi dan warga terdampak,” tambahnya.

Andi Satya juga mengingatkan pentingnya pencegahan yang bisa dilakukan warga secara mandiri.

“Gunakan sepatu boots dan sarung tangan bila harus beraktivitas di area banjir. Pastikan air minum dimasak hingga matang, dan kuras tempat penampungan air secara berkala agar tak jadi sarang nyamuk,” tuturnya.

DPRD Kaltim, kata Andi Satya akan terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar penanganan banjir, terutama dari sisi kesehatan masyarakat.

”Kita tentu saja tidak akan berdiam diri, Kami akan meninjau warga masyarakat yang terdampak, ” pungkasnya.

Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: