Antisipasi Sebaran Covid-19, Konferensi Pers Dinkes Kaltim Diganti Video Conference

Wartawan saat menyimak salah satu momen penjelasan Plt Kadinkes Kaltim Andi M Ishak terkait kasus Covid-19 di Kaltim. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, menjadi yang paling ditunggu setiap sore hari, oleh media, untuk menyajikan perkembangan terkini kasus virus Corona (Covid-19), di Kalimantan Timur. Namun, sejak Kamis (2/4), konferensi pers tatap muka, berganti menjadi video conference.

Sebelumnya, setiap harinya, belasan hingga puluhan wartawan di Samarinda, hadir di balai pertemuan Dinkes Kaltim, di Jalan AW Syachranie, Samarinda, pukul 17.30 Wita.

Sebelum memasuki aula balai terbuka tempat konferensi pers, wartawan diminta mencuci tangan lebih dulu, menggunakan sabun. Memang, sebagian wartawan juga mengenakam Alat Pelindung Diri (APD), berupa masker. Bahkan, membekali diri dengan hand sanitizer.

Meski sejatinya, wartawan paham mesti menerapkan social distancing dan physical distancing ketat seperti yang diingatkan World Health Organization (WHO). Namun, tidak jarang dan tanpa disadari, sebagian mereka justru kembali berada pada jarak dekat antarwartawan.

Untuk itu, Dinkes Kaltim memutuskan untuk mengganti pola konferensi pers tatap muka, dengan video conference, untuk menghindari kerumunan. Jam dan waktu pun tidak berubah, tetap dimulai pukul 17.30 Wita.

“Kami maksimalkan upaya, agar tidak berkumpul, tidak bergerombol,” kata Plt Kadinkes Kaltim Andi M Ishak, menjawab pertanyaan media peserta konferensi pers, saat video conference, Kamis (2/4) sore.

Ishak punya alasan lain tidak kalah pentingnya. Sebab, setiap harinya, dia selalu mengingatkan pentingnya menghindari kerumunan, untuk mencegah sebaran Covid-19.

“Saya lihat, kami yang selalu meminta masyarakat untuk menjaga jarak. Tpi kenyataannya, pada saat konferensi pers, mungkin juga karena terlalu bersemangat, sehingga mengabaikan untuk jaga jarak,” ujar Ishak.

Ishak juga menerangkan, sulit untuk mengetahui persis, aktivitas para wartawan setiap harinya, hingga berada di Dinkes Kaltim, untuk menghadiri konferensi pers.

“Karena kita tidak tahu kan, aktivitas rekan-rekan media ini, kan begitu mobile. Sentuhan dengan banyak orang,” ungkap Ishak.

“Jangan sampai nanti, mungkin saja kita sudah terpapar, mengakibatkan kita bisa menularkan kepada teman-teman di sekitar kita,” tambah Ishak.

Masih diutarakan Ishak, jangan sampai kedepannya, terjadi kasus penularan Covid-19, bersumber dari berkumpulnya para wartawan, di Dinkes Kaltim, yang melakukan konferensi pers.

“Kami tidak ingin ini tejadi akibat berkumpulnya, malah di Dinkes Kaltim, saat konferensi pers. Sehingga kami maksimalkan media yang ada, dan ini, mudah-mudahan tetap memberi informasi kepada media yang ada,” demikian Ishak. (006)

Tag: