APBD Kaltim Tahun 2021 Diproyeksi Rp12,134 Triliun

Plt Kepala Bappeda Kaltim, H Iman Hidayat. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kapasitas riil keuangan Pemerintah Priovinsi Kalimantan Timur tahun 2021 tidak berubah banyak dibandingkan tahun 2021, sehingga APBD Kaltim Tahun Anggaran 2021 diproyeksi Rp12,134 triliun,  hanya naik sekitar 2%  atau lebih kurang Rp291,972 miliar dibandingkan APBD Kaltim Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp11,842 triliun.

Demikian dipaparkan Plt Kepala Bappeda Kaltim, H Iman Hidayat ketika menyampaikan kata pengantar di Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kaltim Tahun 2021 di Samarinda, Rabu (26/2/2020).

Kegiatan dihadiri Bappeda Kabupaten/Kota se-Kaltim, semua OPD dilingkup Pemprov Kaltim, Ketua  TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan) Kaltim, Prof H Abdul Rachim, dan anggotnya Dr  Zulkarnain,  Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Hasanuudin Mas’ud, Ketua Komisi II, Veridiana Huraq Wang, Ketua Komisi I DPRD Kaltim, H J Jahidin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono, akademisi dari Perguruan Tinggi di Samarinda, organisasi provesi, organisasi pengusaha, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sejumlah tokoh masyarakat.

Kapasitas riil keuangan daerah Kaltim tahun 2021 sebesar Rp12,134 triliun itu, kata Iman, berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksi sebesar Rp6,875 triliun, atau lebih besar Rp68,102 miliar dibandingkan tahun 2020, dana perimbangan Rp5,273 triliun, atau naik Rp293,192 triliun dibandingkan tahun 2021 yang hanya Rp4,980 triliun.

“Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah ditahun 2021 diproyeksi hanya Rp12,607 miliar, atau lebih rendah Rp69,322 miliar dibandingkan tahun 2020 yang jumlahnya Rp81,929 miliar,” ungkapnya.

Dari pendapatan daerah Rp12,134 triliun tahun 2021 yang akan menjadi APBD Kaltim Tahun 2021, alokasi belanja wajib dan mengikat  atau tak bisa digeser-geser lagi totalnya sebesar Rp7,187 triliun, sedangkan untuk belanja langsung, kapasitas riilnya Rp4,946 triliun.

Meski kapasitas riil keuangan terbatas, sasaran  pertumbuhan ekonomi Kaltim 2021 dipatok 3,5 +  1%. Kontribusi sektor perekonomian terhadap pertumbuhan ekonomi, untuk pertanian 7,7%, pertambangan 45%, industri pengolahan 20%, administrasi pemerintahan 2,11%, perdagangan 5,47%, konstruksi 8,59%, transportasi 3,55%, jasa keuangan 1,59%, dan jasa pendidikan 1,54%.

Tantangan Ekonomi Daerah

Iman menjelaskan, tantangan ekonomi daerah tahun 2021 tidak berubah banyak dibandingkan tahun 2020, apa lagi Tiongkok yang selama ini berpengaruh besar dalam peta ekspor Kaltim (28% dari total ekspor nonmigas)  juga dalam masalah. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok mengalami perlambatan, baik karena akibat virus Corona (Covid-19), juga masih dalam perang dagang dengan Amerika Serikat.

“Kondisi ekonomi Tiongkok yang tidak begitu bagus dapat menahan prospek pertumbuhan ekonomi Kaltim dalam jangka menengah,” kata Iman. Komoditas Kaltim yang terpengaruh akibat perlambatan ekonomi Tiongkok adalah, Migas, batubara, dan kelapa sawit. (001)

Tag: