
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, M Novan Syahronny Pasie mengatakan, sejak ada pandemi APBD Samarinda tidak besar, hanya dikisaran Rp2 triliun lebih, termasuk membayar gaji pegawai dan pegawai honorer, karena itu Pemkot Samarinda harus selektif membangun infrastruktur, pastikan yang dibangun memang dibutuhkan masyarakat.
“Langkah yang perlu kita persiapkan adalah insfratruktur pendukung, misalnya jalan menuju bandara dan jalan alternatif mengatasi macet di Sungai Dama, serta infrastruktur agar air cepat surut di jalanan bila musim hujan datang,” kata Novan pada Niaga.Asia, Rabu (4/8/2021).
Menurut dia, DPRD menunggu rencana detail wali kota membangun pintu-pintu air untuk mengatasi banjir dan terowongan untuk mencegah kemacetan yang berada di Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir.
“Pembangunan infrastruktur tidak terlepas dari dana, kami menunggu penjelasan dari pemerintah,” kata Novan.
Saat ini APBD Samarinda masih kena turbulensi COVID-19 dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menurun dibandingkan 2 tahun lalu. Permasalahan anggaran harus bisa disikapi dengan lebih mengefisienkan pemanfaatannya dan tepat sasaran.
Menjawab pertanyaan, Novan, tahun 2021 ini, pemerintah tetap bersikeras untuk membangun taman, padahal masyarakat mempertanyakan fungsinya dan tak dibutuhkan masyarakat.
“Kalau sesuatu sangat diperlukan masyarakat walaupun anggarannya besar, ya harus kita laksanakan tergantung fungsinya apakah akan bermanfaat atau tidak,” ujarnya. DPRD menginginkan kegiatan yang dibiayai ditimbang berdasarkan skala prioritas.
Penulis : Muhammad Fahrurozi |Editor : Intoniswan