Api Kembali Membakar Lahan Kosong Seluas 4 Hektar

aa
Kebakaran selama 5 jam di kawasan pebukitan lahan kosong depan GOR Dwikora Nunukan, Kamis (16/5/2019) (Foto Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Kobaran api kembali menghanguskan lahan pebukitan seluas 4 hektar di Jalan Sembilang depan Gedung Olah Raga (Gor) Dwikora Kelurahan Silisun, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan. Kebakaran yang terjadi pada, Kamis (16/05/2019) dari pukul 15:20 Wita berhasil dijinakkan dengan cara manual menggunakan ranting pohon tanpa memakai alat pompa air karena tidak adanya sumber air dilokasi kebakaran.

“Tidak ada sumber air disana, kami gunakan cara manual dengan ranting pohon agar sumber api tidak semakin luas,” kata Hasan, Kepala Seksi Kedaruratan pada kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupatren Nunukan. Dalam pemadaman api, personil BPPD Nunukan dibantu anggota TNI dari Koramil Nunukan, tim gabungan yang tiba dilapangan langsung memblokir area api sebagai langkah awal menghentikan meluasnya api.

Prajurit Pamtas RI-Malaysia dan Warga Berjibaku Padamkan Karhutla, 3 Hektare Hangus

Karhutla, Polres Nunukan Tetapkan Pemilik Lahan Tersangka  

Sekitar pukul 20:30 Wita atau setelah bekerja selama 5 jam, sebagian titik api berhasil kita padahamkan. Dari kejadian itu, kami tidak mendapati kerugian materi dalam bentuk bangunan, api hanya membakar lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.“Hembusan angin cukup kencang, kami berusaha memblokir api jangan sampai menuju 2 bangunan kandang ayam milik warga,” ujar Hasan.

Titik api yang berada di atas pebukitan menjadi penyebab lamanya proses pemadaman ditambah lagi tidak adanya akses jalan kendaraan roda empat untuk mobil pemadam kebakaran bisa masuk menuju sumber api terbesar. Hasan menyebutkan, kebaran 4 hektar lahan kali ini bisa dikategorikan sebagai kebakaran Karhutla, karena sebagian lahan ditumbuhi penohonan dan lahan itu sendiri berstatus milik seseorang warga Nunukan.“Masuk azan magrib pemadaman api kami hentikan, personil kita berbuka puasa dan dilanjutkan lagi pukul 20:30 Wita,” tuturnya.

Upaya pemadaman api dihentikan bersamaan gelapnya malam, sangat tidak memungkinkan dan berbahaya jika personil terus melakukan kegiatan tanpa penerangan lampu, meski begitu, lokasi api tetap dalam pengawasan BPBD Nunukan. “Tetap kita pantau dari jauh, kalaupun sumber api kembali membakar, personil kami siap turun dengan kelengkapan tambahan,” bebernya. (002)