
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) tengah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIM-RISK) yang dirancang untuk mempermudah satuan kerja dalam proses identifikasi dan pengelolaan risiko di lingkungan Kemenimipas.
Pembangunan aplikasi ini dilakukan bekerja sama dengan PT Bengkel Web Indonesia sebagai mitra pengembang.
Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenimipas Ika Yusanti menerangkan, melalui aplikasi ini, proses pengisian dan pelaporan manajemen risiko dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan terintegrasi.
“Melalui SIM-RISK akan memudahkan satuan kerja dalam melakukan pengelolaan risiko. Pemantauannya juga jadi lebih efektif,” kata Ika, melalui keterangan resmi yang diterima niaga.asia, Sabtu 15 November 2025.
Ika menyampaikan, manajemen risiko menggunakan Teknologi Informatika (TI) berbasis data analitik, menjadikan proses kerja jadi lebih cepat, efektif dan akurat.
Aplikasi SIM-RISK ditargetkan dapat digunakan secara penuh dalam pengelolaan risiko pada 2026 nanti.
“Perjanjian kinerja yang akan ditandatangani pada akhir tahun, akan dilengkapi dengan manajemen risiko yang terintegrasi,” jelas Yusanti.
Kehadiran aplikasi ini diharapkan mendukung terwujudnya sistem pengawasan yang lebih modern, efisien, dan berbasis data di seluruh satuan kerja.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: ImigrasiKeimigrasian