Arsjad Rasjid Harap Kadin Kaltim Jadi Katalis Pengembangan Ekonomi Daerah dan IKN

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Mohammad Arsjad Rasjid PM. (Niaga Niaga/heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Mohammad Arsjad Rasjid PM berharap Kadin Kaltim dapat menjadi katalis pengembangan ekonomi daerah, khususnya bagi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang saat ini dalam tahap pembangunan.

Itu disampaikan Arsjad Rasjid saat mengukuhkan Dewan Pengurus Kadin Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masa bakti 2022-2027 yang dinahkodai Dayang Donna Faroek di Hotel Novotel Balikpapan, Rabu, 16 Agustus 2023.

Menurutnya, Kadin Kaltim dapat menjadi mitra strategis pemerintah untuk mensosialisakan kemudahan berinvestasi dan berusaha di IKN yaitu PP Nomor 2 Tahun 2023.

“Selain itu juga menyelenggarakan promosi investasi dan menarik lebih banyak investor ke dalam pembangunan ibu kota baru ini,” ungkapnya.

Selanjutnya melalui revitalisasi pendidikan vokasi, di mana Kadin Kaltim juga dapat membantu mengembangkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia industri dalam upaya pembangunan IKN.

Arsjad Rasjid menyebut, berbicara tentang pembangunan tidak hanya membutuhkan investasi, tapi juga membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di tahun 2024 diperkirakan akan ada sekitar 200 ribu warga baru yang akan menempati IKN. Tentunya mereka membutuhkan makanan, tempat singgah dan fasilitas lainnya yang membantu masa transisi.

“Ini adalah peluang bagi Kadin Kaltim untuk mengembangkan usaha UMKM di Kaltim. Kadin kaltim dapat membina pelaku UMKM untuk mengembangkan rumah makan, penginapan, hingga toko kelontong di sekitar IKN,” ucapnya.

Ancaman Perlambatan Ekonomi Global  

Tahun 2023 bukan tahun yang mudah, tak hanya bagi Indonesia tapi juga negara lain di dunia. Di mana masih dihadapi dengan tantangan perlambatan ekonomi global dan juga konflik geopolitik yang masih berlangsung.

Kuartal kedua tahun 2023, ekonomi Amerika mengalami pertumbuhan sebesar 2,4 persen, Inggris hanya 0,4 persen, dan Alhamdulillah ekonomi Indonesia masih tumbuh kuat mencapai 5,1 persen.

Di Kaltim sendiri mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dari nasional, yaitu 6,8 persen. Meski begitu harus tetap waspada. Perlambatan ekonomi global berdampak pada menurunnya permintaan. Terbukti ekspor Indonesia anjlok signifikan pada Juli 2023.

“Dengan penurunan 18 persen dibandingkan tahun lalu, ini harus menjadi peningkatan bagi kita bahwa ancaman perlambatan global bukan main-main,” tutur Arsjad Rasjid.

Pemerintah, lanjutnya telah berusaha dan terus berkolaborasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Agar tetap kuat di tengah gejolak ekonomi yang ada.

Arsjad Rasjid mengajak Kadin Kaltim untuk terus mendukung agenda pembangunan Indonesia. Menjadikan Indonesia sebuah negara maju, keluar dari jebakan pendapatan menengah 2030.

Tentunya melalui program yang inovatif, sejalan dengan empat pilar Kadin 2021-2026. Yaitu Pemulihan kesehatan dan pengembangan industri kesehatan nasional, peningkatan ekonomi daerah dan nasional, peningkatan kewirausahaan dan kompetensi, serta penguatan internal organisasi dan regulasi.

“Jangan sampai kita lupakan pilar-pilar ini. Karena menjadi amunisi kita untuk memerangi tantangan yang ada, yang juga didukung oleh program prioritas yang akan Kadin jalankan pada periode 2021-2026,” pungkasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: