AS-China Sepakati Sebagian Perundingan Perang Dagang

aa
Ilustrasi perang dagang China dan Amerika Serikat. (Istockphoto/Dilok Klaisataporn)

WASHINGTON DC.NIAGA.ASIA-Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Wakil Presiden China, Liu He, dilaporkan menyepakati sebagian persyaratan dalam perundingan untuk mengakhiri perang dagang. Ada enam prinsip yang disepakati kedua belah pihak.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (12/10), Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan kemungkinan kesepakatan tahap pertama itu bakal diteken bersama dengan perwakilan China di sela-sela pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Chile, pada November mendatang.

“Kami sudah mencapai kesepahaman dalam beberapa masalah mendasar, tetapi tentu saja masih ada hal yang dikerjakan. Kami tidak akan menandatangani perjanjian jika kami tidak bisa mendapatkan dan menyampaikan kepada presiden bahwa semua tercantum di atas kertas,” kata Mnuchin. Mnuchin menyatakan Liu dan pemerintah China harus kembali untuk melakukan tugas lain demi memenuhi kesepakatan yang diajukan dalam meja perundingan.

Selain itu, China dilaporkan menaikkan jumlah pembelian hasil pertanian AS hingga US$40 miliar sampai US$50 miliar. Padahal dua tahun lalu, sebelum perang dagang terjadi, China hanya mengimpor hasil pertanian AS sebesar US$19,5 miliar. Bahkan tahun lalu mereka hanya mengimpor hasil agrikultur AS sebesar US$9 miliar.

Terkait persoalan nilai mata uang dan jasa keuangan, Mnuchin menyatakan AS dan China sepakat untuk saling terbuka terhadap pasar mata uang dan kebijakan pasar bebas.”Kami juga menyetujui soal jasa keuangan dan China membuka pasar mereka untuk jasa keuangan kami. Mata uang menjadi perhatian utama kami, dan kami sepakat untuk saling terbuka terkait pasar valas dan pasar bebas, kami senang akan hal itu,” ujar Mnuchin.

Di sisi lain, Trump menyatakan AS dan China sudah sepakat terkait hal hak intelektual. Sedangkan persoalan terkait syarat transfer teknologi antara AS dan China sampai saat ini belum mencapai kesepakatan.

Juru Runding dan Perwakilan Kementerian Perdagangan AS, Robert Lighthizer, menyatakan dengan hasil perundingan itu AS memutuskan tidak bakal menaikkan tarif impor dan ekspor terhadap China. Padahal AS menjadwalkan menaikkan tarif itu pada 15 Desember mendatang.

Sumber: CNNIndonesia

Tag: