Atasi Banjir ke Bandara APT Pranoto, BPJN Tinggikan Badan Jalan DI Panjaitan

aa
BPJN Wilayah XII akan meninggikan badan Jalan DI Panjaitan  sepanjang 500 meter yang selama ini rawan banjir dan menghambat transportasi dari dan ke Bandara APT Pranoto.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Untuk mengatasi hambatan ke Bandara APT Pranoto Samarinda, Komisi III DPRD Kaltim berpendapat, untuk jangka pendek dan menengah, Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XII  Balikpapan memprioritaskan meninggikan badan jalan DI Panjaitan dan menuntaskan pekerjaan drainase di Jalan DI Panjaitan dan PM Noor hingga terhubung ke Sungai Karang Mumus.

“Cuma itu pilihan yang cepat karena kondisi sudah darurat, apa lagi Bandara Pranoto sudah funbgsional, tidak cukup waktu kalau mengatasi banjir dengan membangun kolam retensi. Hambatan ke bandara karena faktor bajir itu, akan dibahas Komisi III DPRD Kaltim dengan mitra kerja, 21 Januari nanti,” kata Ketua Komisi III DPRD Kaltim, H Agus Suwandy pada Niaga.Asia, Kamis (17/1).

Menurut Agus, dari komunikasi dengan BPJN yang membawahi Jalan DI Panjaitan, sudah tersedia anggaran di APBN 2019 untuk meninggikan badan jalan di DI Panjaitan sepanjang 500 meter. Badan jalan yang tergenang air itu ditinggikan lebih kurang 50 cm. “Yang perlu dikonfirmasi lagi adalah, percepatan lelang pekerjaan tersebut agar lebih cepat dikerjakan,” ujarnya.

Berdasarkan hitungan teknis, apabila badan jalan sepanjang 500 meter itu ditinggikan 50 centimeter, maka badan jalan sudah terbebas dari genangan air, kendaraan dari dan ke bandara maupun ke Bontang, dan Sangatta bisa melintas. “Kami akan minta BPJN mendahulukan pekerjaan meninggikan badan jalan itu dipercepat tendernya,” kata Agus.

Setelah badan jalan yang rawan banjir di DI Panjaitan ditinggikan BPJN, kata Agus, drainase sejak di simpang 3 Mugirejo hingga ke Sungai Karang Mumus perlu dilebarkan agar aliran air ke Sungai Karang Mumus bisa lebih lancar dalam volume lebih besar dari saat ini. “Untuk urusan drainase di DI Panjaitan ke Sungai Karang Mumus ini yang tahu persis persoalannya adalah Pemprov Kaltim, Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kaltim dan Dinas PUPR Kota Samarinda,” ungkapnya. “Secara kasat mata, yang terlihat adalah, saluran air di depan Perumahan Citraland cukup lebar tapi makin ke simpang 3 DI Panjaitan-PM Noor menyempit,” tambah Agus.

Kemudian, untuk mengatasi banjir di simpang 4 Sempaja yang juga bagian dari jalan akses ke bandara, untuk jangka pendek dan menengah salurat air di kiri-kanan Jalan PM Noor  hingga ke Sungai Karang Mumus juga harus diprioritaskan untuk diselesaikan.

“Sudah bertahun-tahun saluran air itu dikerjakan oleh Bidang SDA Dinas PU Kaltim, tapi tak pernah tuntas. Sudah belasan miliar uang habis, saluran airnya tak pernah selesai. Bisa  jadi hambatannya karena  Pemkot Samarinda  belum menyelesaikan pembebasan tanah warga yang dipakai untuk melebarkan saluran air,” kata Agus. (001)