Atasi Banjir Sebatik, Bupati Nunukan Tahun 2026 Bangun Tiga Saluran Air ke Laut

Bupati Nunukan Irwan Sabri meninjau lokasi rencana pembangunan saluran air menuju ke laut di pulau Sebatik (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

SEBATIK.NIAGA.ASIA – Bupati Nunukan, Kalimantan Utara, Irwan Sabri, meninjau Kecamatan Sebatik Timur dan Sebatik Utara, meninjau lokasi yang selama ini menjadi langganan banjir ketika curah hujan tinggi

Dalam kunjungan bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan dan anggota DPRD Nunukan, Irwan mengatakan pemerintah telah merencanakan pembangunan tiga saluran air untuk mengatasi banjir di pulau Sebatik.

“Tahun 2025 sudah kita anggarkan untuk perencanaan proyek pembangunan saluran air dari lokasi yang sering banjir menuju laut,” kata Irwan pada Niaga.Asia, Minggu (28/12/2025).

Kemudian, tahun 2026 pemerintah akan memulai pelaksanaan pembangunan tigas saluran air pembuangan menuju laut dengan alokasi anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih.

Menurut Irwan, adapun tiga saluran air tersebut berada di Kecamatan Sebatik Timur dan Sebatik Utara, dimana lokasi-lokasi ini selalu menjadi langganan banjir disaat hujan, terutama jalan protokol depan Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

“Ketika curah hujan tinggi, air selalu merendam jalan – jalan protokol di Sebatik Timur dan Sebatik Utara dan biasanya banjir bersamaan pasang air laut,” jelasnya.

Terbangunnya saluran air menuju laut diperkirakan mampu mengatasi genangan air yang selama ini sangat mengganggu aktifitas layanan umum seperti kesehatan, perkantoran, sekolah-sekolah, hingga tempat perdagangan masyarakat.

Tidak jarang luapan air banjir di pulau Sebatik masuk hingga ke warung, kios dan mini market milik masyarakat yang berdampak buruk bagi kegiatan perekonomian.

“Drainase di jalan tidak mampu menampung air hujan, makanya air menggenangi jalan-jalan dan lokasi kegiatan bisnis,” ujarnya.

Irwan mengaku sangat memahami keluhan masyarakat pulau Sebatik terhadap banjir yang terus terjadi disaat hujan. Pemerintah Nunukan di tahun 2025 telah membangun atau memperbaiki drainase di sepanjang jalan utama.

Namun lanjut dia, langkah tersebut dirasa belum maksimal apabila drainase yang telah diperbesar itu tidak didukung oleh saluran pembuangan air menuju laut karena agar genangan air tertahan dan meluap ke jalan-jalan.

“Pembangunan saluran air menuju laut ini adalah aspirasi saran masyarakat, DPRD Nunukan yang dikonsultasikan ke Dinas DPUPR Nunukan,” tambahnya.

Anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama mengapresiasi langkah cepat Bupati Nunukan dalam memperhatikan keluhan masyarakat, Menurutnya, pembangunan saluran air menuju laut adalah langkah tepat dalam mengatasi banjir.

“Tindakan cepat begini yang diharapkan masyarakat Sebatik. Kami dari DPRD pasti akan mendukung program pemerintah yang berbasis membangun,” ucapnya.

Dampak banjir di Sebatik telah banyak merugikan masyarakat, puluhan hektar sawah gagal panen, hewan ternak mati dan sektor perekonomian lumpuh berhari-hari, belum lagi anak-anak tidak dapat bersekolah.

Tidak hanya itu, layanan pada Puskesmas Sei Nyamuk maupun kantor desa ikut terkena dampak banjir. Persoalan ini perlu perhatian khusus dari semua pihak karena Sebatik merupakan beranda NKRI di perbatasan Indonesia.

“Harapaan kita tahun depan tidak ada lagi banjir yang menggenangi jalan-jalan, persawahan dan toko-toko milik masyarakat,” tutupnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: