Atasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Pemkab Nunukan Gelar Pasar Murah

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan sudah selesai menggelar Kegiatan pasar murah di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan. Selanjutnya, pasar murah digelar di Sebatik dan pedalaman Nunukan.  (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sudah selesai menggelar  pasar murah selama sepekan dalam rangka mengatasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan.

Dalam waktu dekat juga digelar pasar murah di pulau Sebatik dengan titik lokasi Desa Lodres, Desa Liang Bunyu, pasar Tembaring dan pasar Bambangan. Kemudian di Kecamatan Sei Menggaris, Sebuku, Sembakung, Tulin Onsoi, Sembakung Atulai, Lumbis, dengan durasi waktu 3 sampai 4 hari tiap kecamatan.

Menurut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan Sabri, pasar murah yang telah berjalan selama satu pekan.

“Untuk tahap awal pasar murah masih berada di 7 titik seputaran kota Nunukan,” kata Sabri pada Niaga.Asia, Senin (19/09/2022).

Kegiatan pasar murah di Kecamatan Nunukan dan Kecamatan Nunukan Selatan, dimulai sejak 12 September 2022 dengan bahan pokok yang dijual minyak goreng, gula pasir, tepung dan susu cair.

Sabri menjelaskan, semua bahan pokok di pasar murah diambil dari distributor – distributor Nunukan dan dan dijual kembali ke masyarakat setara harga distributor, atau lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional dan supermarket.

“Selisih harganya lebih murah sekitar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per item barang. Misalnya minyak goreng dijual Rp 12.000 per kilogram, kalau dipasaran Rp 15.000 per kilogram,” sebutnya.

Lokasi pasar murah diarahkan di tempat-tempat yang jauh dari pasar rakyat. Hal ini bertujuan agar pedagang di toko, warung dan pasar tidak terganggu dengan keberadaan pasar murah milik pemerintah.

Tiap transaksi bahan pokok di pasar murah dibatasi dan disesuaikan dengan kewajaran tiap rumah rumah tangga. Pemerintah Nunukan meminta masyarakat yang telah mendapatkan barang di pasar murah tidak menjual kembali dengan harga lebih tinggi.

“Makanya kita batasi, takutnya nanti ada memanfaatkan harga murah lalu dijual kembali dengan harga tinggi,” tutur Sabri.

Bersamaan dengan telah selesainya pasar murah di kota Nunukan, DKUKMPP Nunukan dalam waktu dekat akan berpindah ke wilayah di pulau Sebatik dengan titik lokasi Desa Lodres, Desa Liang Bunyu, pasar Tembaring dan pasar Bambangan.

Selain di Nunukan dan Sebatik, pasar murah akan dibuka pula di Kecamatan Sei Menggaris, Sebuku, Sembakung, Tulin Onsoi, Sembakung Atulai, Lumbis, dengan durasi waktu 3 sampai 4 hari tiap kecamatan.

“Dampak inflasi dirasakan semua wilayah, pemerintah memahami keresahan masyarakat pasca naiknya harga barang akhir-akhir ini,” jelasnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

 

Tag: