Atasi Dampak Kenaikan Harga BBM, Walikota Samarinda Siapkan Dana Dua Lapis

Walikota Samarinda, H Andi Harun didampingi Sekda, H Hero Mardanus Satyawan dalam konferensi pers di Anjungan Karangmumus Balai Kota Samarinda, malam ini, Rabu (14/09/2022). (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo dan arahan Pemerintah Pusat, untuk membantu masyarakat terdampak kenaikan harga BBM, Pemerintah Kota Samarinda menyiapkan dana dua lapis. Dana lapis pertama bersumber dari DAU/DBH (Dana Alokasi Umum/Dana Bagi Hasil) sebesar 2 persen nilainya Rp16.509.750.000,- dan dana lapis kedua dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda sebesar Rp25.965.000.000,-.

Demikian disampaikan Walikota Samarinda, H Andi Harun dalam konferensi pers di Anjungan Karangmumus Balai Kota Samarinda, malam ini, Rabu (14/09/2022).

Dalam konferensi pers, walikota didampingi Sekda Samarinda, H Hero Mardanus Satyawan, Asisten  Sekda Samarinda Bidang Administrasi Umum, H Ali Fitri Noor, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Ibrohim, Kepala Bappedalitbang, H Ananta Fathurrozi, Kepala Bapenda Samarinda, Hermanus Barus, dan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Samarinda, Desy Damayanti.

Bantuan dari dana pertama, menurut Walikota, Bansos tunai Rp12.624.750.000 diberikan untuk kelompok masyarakat terdampak kenaikan harga BBM, masing-masing diberikan untuk tiga bulan, per orang per bulan menerima Rp150.000,-.

Rinciannya, total bantuan untuk tiga bulan bagi kelompok masyarakat penerima, pertama; Miskin DTKS sebanyak 19.559 orang sebesar Rp8.801.500.000,-. Kedua; driver ojek online dan pangkalan sebanyak 6.000 orang menerima Rp2.700.000.000,-. Ketiga; sopir angkota sebanyak 600 orang sebesar Rp270.000.000,-. Keempat; buruh terkena PHK sebanyak 128 orang sebesar Rp57.600.000,-.

Selanjutnya, yang kelima; nelayan sebanyak 778 orang untuk 3 bulan per bulan Rp150.000,- totalnya Rp350.100.000,-. Keenam; Pembudidaya sebanyak 786 orang sebesar Rp353.700.000,-. Ketujuh; pedagang 150 orang sebanyak Rp67.500.000,-. Kedelapan; motoris tambangan di Pasar Pagi sebanyak 54 orang mendapat bantuan untuk 3 bulan sebesar Rp24.300.000,-.

“Sehingga total bantuan sosial tunai ini diberikan kepada 28.055 orang, nilai keseluruhannya Rp12.624.750.000,-“ terang walikota.

Sedangkan sisanya sebesar Rp3,885 miliar untuk paket penciptaan lapangan kerja. Diluncurkan dalam bentuk 259 paket kegiatan sarana dan prasarana (sapras) di lingkungan rukun tetangga (RT) yang dikerjakan secara padat karya. Satu paket proyek padat karya ini nilainya Rp15 juta.

“Dengan demikian, jumlahnya sudah pas Rp16.509.750.000,-,” tegas walikota.

Walikota menambahkan, bantuan  dana kedua, dari PAD juga digunakan dalam rangka mengatasi dampak sosial dan ekonomi dari naiknya harga BBM, Pemerintah Kota Samarinda mengalokasikan dana sebesar Rp25.965.000.000,-.

Dana tersebut juga untuk penciptaan lapangan kerja, melekat di program Pro Bebaya yang jumlahnya 1.731 paket kegiatan padat karya di RT yang ada di Kota Samarinda. Satu paket kegiatan sarana dan prasarana lingkungan ini nilai Rp15 juta.

“Dari total paket kegiatan sapras 1.990 yang dikerjakan secara padat karya, diharapkan bisa menambah pendapatan masyarakat,” harap Andi Harun.

[ADV Diskominfo Samarinda | Intoniswan]

Tag: