Atasi Kekosongan, Lanal Nunukan Donor Darah 17.500 Mililiter

Giat donor darah di mess Yos Sudarso Lanal Nunukan. (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sebanyak 17.500 mililiter darah segar terkumpul dalam acara donor darah dan bakti sosial HUT TNI Angkatan Laut (AL) ke 78 yang digelar di Mess Yos Sudarso Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan.

“Donor darah dan bakti sosial ini agenda rutin bagian dari peringatan HUT TNI AL,” kata Danlanal Nunukan Letkol (P) Arief Kurniawan Hertanto pada Niaga.Asia, Kamis (07/09/2023).

Peserta donor darah diambil dari perwakilan Jalasenastri  Lanal Nunukan, Bhayangkari Polres Nunukan, Persit Kartika Chandra Kirana Kodim Nunukan, Lapas Nunukan, Brimob Nunukan, prajurit Lanal Nunukan.

Gerakan donor darah prajurit TNI – Polri bersama ibu-ibu dari satuan masing-masing personel adalah bentuk kepedulian terhadap kebutuhan darah di Nunukan yang sering kali mengalami kekosongan.

“Jumlahnya tidak banyak, tapi setidaknya bisa membantu stok bank darah di PMI atau rumah sakit,” ujarnya.

Danlanal menuturkan, peringatan HUT TNI AL tahun 2023 mengambil tema “Dengan semangat jalesveva jayamahe, terus melaju untuk Indonesia maju adalah sebuah momentum dari TNI AL untuk terus memperkuat diri dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

Hal lainya yang perlu diperhatikan untuk mendukung Indonesia maju adalah peningkatan alutsista dan metodologi yang signifikan agar tercipta keseimbangan antara SDM dan perangkat pertahanan negara.

“Untuk menuju Indonesia maju diperlukan pembangunan, kerja keras dan disiplin dalam bekerja,” bebernya.

Selain donor darah, Danlanal Nunukan menggelar ramah tamah dengan sejumlah veteran perang Dwikora Nunukan, momen ini dimanfaatkan pula untuk memberikan bantuan sembako dan santunan.

Dalam pertemuan itu, Danlanal meminta para veteran tidak segan-segan memberikan teguran dan arahan ketika ada prajurit TNI AL melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas maupun menjaga wilayah NKRI.

“Tolong kami dibimbing dalam menjalankan tugas bakti TNI dan mempertahankan sejarah perjuangan Dwikora di Nunukan,” ujarnya.

Kabupaten Nunukan memiliki sejarah kemerdekaan yang tidak akan terlupakan, perang Dwikora dan mengusiran penjajarah dari wilayah NKRI tercacat rapi di buku sejarah Indonesia dan buku dinas sejarah TNI AL.

Kesalahan kecil mungkin dilakukan prajurit TNI AL di Nunukan dikarenakan tidak mengetahui persis sejarah perjuangan bangsa. Olehnya itu, Danlanal berharap para veteran bersedia memberikan petunjuk kearah yang benar.

“Para veteran di Nunukan bersusah payah menancapkan sejarah perjuangan, kami sebagai generasi baru harus menjaga catatan sejarah itu,” tuturnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: