
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Tahun ajaran 2025/2026 akan menjadi tonggak baru bagi dunia pendidikan di Kota Balikpapan.
Dua sekolah menengah pertama negeri (SMPN) baru, yakni SMPN 27 dan SMPN 28, resmi memulai penerimaan siswa baru dengan target mengurai kepadatan rombongan belajar (Rombel), sekaligus memperluas akses pendidikan yang merata di kota ini.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Pratikno menerangkan, masing-masing sekolah akan membuka empat Rombel di tahun pertama operasionalnya.
Lokasi kedua sekolah itu juga strategis SMPN 27 berada di wilayah Balikpapan Kota, sementara SMPN 28 dibangun di kawasan Manggar Baru, Balikpapan Timur.
“Dua sekolah ini sudah siap menyambut peserta didik baru. Meskipun belum full kapasitas, empat Rombel awal ini menjadi langkah penting untuk pemerataan layanan pendidikan,” kata Pratikno, Rabu 25 Juni 2025.
Menyadari bahwa ketersediaan guru menjadi tantangan awal dalam pembukaan sekolah baru, Disdikbud menerapkan skema penyisihan jam mengajar dari sekolah lain. Di mana, guru-guru yang memiliki jam lebih, akan ditugaskan sementara untuk mengisi kebutuhan di kedua SMP baru itu.
“Misalnya ada guru Matematika atau Bahasa Indonesia yang kelebihan jam di sekolah asal, mereka bisa disisihkan untuk membantu SMP baru. Ini solusi efisien tanpa harus menunggu rekrutmen baru,” ujar Pratikno.
Menurut Pratikno, strategi ini tidak hanya menyelesaikan persoalan distribusi guru, tetapi juga memberikan apresiasi kepada para guru yang mengambil tambahan jam pelajaran melebihi kewajiban minimal 24 jam per minggu.
“Dengan begitu, guru tetap terpenuhi beban mengajarnya, sekaligus mendapat tambahan reward. Ini win-win bagi semua pihak,” tambah Pratikno.
Kehadiran SMPN 27 dan 28 merupakan bagian dari upaya jangka panjang Pemkot Balikpapan, dalam merespons lonjakan lulusan SD setiap tahunnya.
Tahun ini saja, jumlah lulusan SD diperkirakan mencapai 11.000 murid. Sementara daya tampung SMP negeri sebelumnya terbatas pada sekitar 5.000 kursi.
Dengan hadirnya dua sekolah baru ini, diharapkan distribusi siswa bisa lebih merata, dan kualitas pendidikan dapat lebih terjaga karena jumlah siswa per Rombel tidak terlalu padat.
“Ini langkah nyata untuk memastikan bahwa semua anak Balikpapan mendapat kesempatan sekolah yang layak dan nyaman,” demikian Pratikno.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanPendidikan