Atasi Penurunan Produksi Kakao, Disbun Kaltim Gelar SL-PHT di Kampung Merasa

Kepala Bidang Pengembangan Komoditi, Siti Wahyuni  membuka Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT)  Tahun 2021 untuk petani Kakao murni di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau. (Foto Disbun Kaltim)

TANJUNG REDEB. NIAGA.ASIA-Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mulai bergerak. Dalam upaya memberikan pengetahuan praktis dan motivasi kepada petani Kakao, Disbun melaksanakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) untuk petani kakao murni di Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.

“Penurunan produksi Kakao Kaltim  selama ini diakibatkan adanya gangguan organisme pengganggu sedangkan upaya pengendalian hama sangat sulit,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan yang diwakili Kepala Bidang Pengembangan Komoditi, Siti Wahyuni di Samarinda, Jumat (09/04 kemarin).

Menurut Yuni, demikian Siti Wahyuni biasa disapa, SL-PHT  bertujuan untuk membentuk petani-petani Kakao yang andal serta memiliki kemampuan dan penguasaan pengetahuan lebih mengenai teknik dan tatacara mulai dari pemilihan bibit kakao yang unggul, pengolahan tanah, perawatan tanaman dan buah, pemangkasan maupun penyemprotan hama.

Disbun Kaltim mencatat apada akhir tahun 2019 luas kebun Kakao rakyat/swadaya masyarakat Kaltim 7.328 hektar. Luas kebun Kakao  yang tanamannya menghasilkan 4.424 hektar, luasa tanaman belum menghasilkan 2.337 hektar. Khusus luas kebun Kaka yang tanamannya tua/rusak 562 hektar.

“Produksi Kakao Kaltim pada akhir tahun 2019 tercatat 2.510 ton, produksi rata-rata 567 kg/hektar. Sedangkan petani Kakao berjumlah 4.058 orang,” kata Yuni.

SL-PHT di Kampung Merasa diikuti oleh 25 orang petani ini rencananya dilaksanakan 16 kali hingga bulan Juli 2021 mendatang. Fukusnya pada cara-cara atau upaya pengendalian hama dan penyakit.

Namun begitu, kata Yuni, melalui SL-PHT diharapkan sedikit banyaknya akan membantu petani dalam mengelola kebun ke arah yang lebih intensif lagi. Dengan demikian, hasil yang diperoleh pun meningkat dibandingkan dengan sebelum mengikuti pelatihan ini.

“Banyak keuntungan yang bisa didapat dari mengikuti program ini, sehingga diharapkan agar Disbun Berau turut mempertahankan program ini bahkan diperluas dan ditingkatkan. Karena begitu besar manfaatnya, terutama untuk mencapai kesejahteraan petani,” harap Yuni.

Kabupaten Berau merupakan sentra Kakao. Total luas kebun Kakao di Berau akhir tahun 2019 adalah 1.625 hektar. Rinciannya 231 belum menghasilkan, 1.114 hektar sudah menghasilkan. Total produksi Kakao Berau tahun 2019 adalah 885  atau rata-rata 799 kg/hektar.

“Jumlah petani Kako di Berau sebanyak 2.801 orang.” ungkap Yuni.

Sumber: PPID Disbun Kaltim | Editor: Intoniswan

Tag: