NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Turis WNA Australia, Camkin Stephen Honard (60) dan pemandu Muhammad Mohdar Kanawiah yang dilaporkan hilang di hutan Desa Long Layu, Krayan Selatan, Nunukan, ditemukan selamat.
“Memang benar sempat dilaporkan hilang. Konfirmasi saya ke Pak Dir Intelkam, sudah ditemukan siang tadi,” kata Kabid Humas Polda Kalimantan Utara AKBP Berliando, dikonfirmasi Kamis (2/1) sore.
Berliando menerangkan, turis WNA Australia itu merupakan salah satu peneliti. Kendati demikian, aktivitasnya untuk meneliti, tidak melaporkan pihak terkait.
“Dia pencinta lingkungan. Jadi, jalan masuk ke hutan, bersama tour guide-nya. Tapi dia tidak melaporkan aktivitasnya itu,” ujar Berliando.
Pencarian gabungan ke dalam hutan, akhirnya berhasil menemukan WNA Australia itu, bersama dengan pemandunya. “Sudah ditemukan, siang ini tadi, kondisi selamat,” demikian Berliando.
Diketahui, Camkin Stephen Honard (60) bersama seorang guide (pemandunya) bernama Muhammad Mohdar Kanawiah, dilaporkan hilang di kawasan hutan Desa Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, sejak 20 Desember 2019 lalu.
Kejwdian itu dilaporkan dalam acara Pemerintah Kecamatan Krayan Selatan bersama tetua adat dan kepala Desa, tanggal 30 Desember 2019, perihal laporan keberadaan turis dan pencarian yang mulai sejak tanggal 24 Desember 2019.
Pemerintahan Kecamatan Krayan Selatan dalam suratnya mengatakan, keduanya berangkat dari Desa Long Layu menuju Pa Uping, Kabupaten Malinau pada, tanggal 16 Desember. Dalam perjalanan keduanya sempat diantar 2 orang masyarakat Desa Long Layu, ke Pondok Batu.
Sekitar tanggal 20 Desember, mereka berempat berharap portir atau ada kendaraan dari Pa Uping bisa menjemput. Tapi, setelah 2 hari menunggu di pondok batu, portir yang diharapkan menjemput tidak kunjung tiba dan mereka mengambil kesimpulan kembali ke Long Layu.
Kedua warga yang sempat mengantar ke Pondok Batu, melakukan komunikasi dengan portir meminta menjemput turis dan pemandunya di Pondok Batu. Namun setibanya, portir tidak berjumpa dengan Camkin Stephen Honard maupun Muhammad Mohdar Kanawiah, meski sudah mencari keduanya hingga ke Pondok Batu. (006)