Awali Tahun 2020, Disperin Gelar Bimtek Makanan Berbahan Pisang

Suasana Bimtek yang pertama kali digelar tahun ini dari 16 rencana kegiatan Bimtek hingga akhir tahun ini. (Foto : HO/Dinas Perindustrian)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Mengawali tahun 2020 ini, Dinas Perindustrian kota Samarinda, memulai kembali kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang pertama kali, dari 16 Bimtek atau Pelatihan yang rencananya akan diselenggarakan hingga akhir tahun ini.

“Hari ini, sampai besok, kami gelar Bimtek Pengolahan Produk Makanan Berbahan Dasar Pisang. Ini merupakan implementasi dari hasil Musrenbang Keluruhan Dadimulya, yang pagi ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Sekretariat Kota Samarinda Nina Endang Rahayu, mewakili Wali Kota Samarinda,” kata Kepala Dinas Perindustrian Kota Samarinda Muhammad Faisal, dalam keterangan tertulis diterima Niaga Asia, Senin (9/3).

Faisal menerangkan, selama 2 hari ini, peserta akan mendapatkan beberapa materi dari narasumber yang berkompeten. Seperti Hudaida Syahrumsyah dari Fakultas Pertanian Unmul, mengenai produk pisangnya dan terkenal dengan kualitasnya.

Kemudian Hera Hajrawati, seorang pengusaha kripik pisang merk Kenko yang cukup dikenal di kota Samarinda, untuk berbagi pengalamannya serta membimbing kegiatan praktek.

“Kemudian inovasi tahun ini, kami selalu akan memasukan materi soal strategi pemasaran sederhana, bekerjasama dengan Prodi Ilmu Komunikasi Unmul. Kali ini hadir Silviana Purwanti, dan masalah kemasan kreatif yang akan disampaikan Asep Sunarya,” ujar Faisal.

“Sementara, selain mengenai pembuatan tas dari kertas koran bekas, nanti juga ada materi manajemen keuangan sederhana. Kami sudah pula bekerjsama dengan pihak perbankan,” tambah Faisal.

Sementara itu, Nina Endang Rahayu dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Sebagai usaha untuk menumbuhkan wirausaha baru di kota Samarinda, dan upaya menambah pengetahuan bagi pengusaha yang sudah menekuni bidang tersebut.

“Tentu saja Pemkot Samarinda menyambut baik kegiatan ini, dengan harapan dapat diikuti dengan seksama dan sungguh-sungguh. Sehingga nanti dapat terwujud wirausaha baru di kota Samarinda. Teriring salam hangat dari Bapak Wali Kota Samarinda,” ucap Nina, yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda itu.

“Standardisasi pengolahan makanan sangat penting untuk diketahui para IKM, sebagai pengetahuan dasar, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, penting juga dipahami soal legalisasi usaha dan produk halal sesuai amanat undang-undang,” demikian Nina. (006)