Awang Jumri: Banyak Pemandu Wisata Sudah Alih Profesi

Awang Jumri, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kaltim  (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA -Akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu, karier para pramuwisata terancam. Padahal, eksistensi mereka menjadi salah satu yang diperhitungkan dan krusial di dunia pariwisata.

Dampak pandemi masih harus dirasakan pramuwisata pada Februari 2021 ini. Sebab penyebaran kasus yang masih meluas, membuat beberapa daerah menerapkan kebijakan penutupan destinasi wisata.

Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kaltim, Awang Jumri menyampaikan ada sekitar 320 pramuwisata se-Kaltim. Rata-rata sudah beralih profesi. Mulai berwirausaha, menjadi ojek online, hingga wartawan. Hal ini imbas minimnya wistawan yang berkunjung, baik lokal maupun mancanegara.

“Status pramuwisata ada 2 yakni full-time dan pekerja lepas. Untuk pramuwisata full-time, terhitung hanya sekitar 10 orang. Sedangkan sisanya pekerja lepas,” ujarnya.

Perbedaannya, untuk pramuwisata full-time biasanya berada di bawah naungan travel tertentu. Ada atau tidak adanya perjalanan, tetap menerima gaji.

Namun untuk pekerja lepas, bisa memiliki pekerjaan sampingan. Pramuwisata di Kaltim pun didominasi oleh pekerja lepas.

“Bagi yang full-time itu hancurnya sangat terasa. Sebab mereka hanya mengandalkan diri untuk memandu. Sedangkan pelarangan wisatawan asing dan luar daerah sudah ada sejak tahun lalu,” ungkap Awang dihubungi, Rabu (10/2/2021).

Selama ini, pramuwisata memang lebih banyak memandu wisatawan dari luar Kaltim. Sedangkan warga lokal sendiri, tak begitu membutuhkan jasa pramuwisata saat berlibur.

“Pemandu juga kadang-kadang untuk reaktivasi pariwisata lokal, belum tentu kita terpakai. HPI Kaltim ingin menguatkan kawan-kawan destinasi, hotel, dan restoran. Sebab mereka benteng terakhir kita. Kalau mereka ambruk, dunia pariwisata Kaltim pun ambruk,” lanjut Awang.

Sejak tahun lalu jumlah kunjungan pariwisata menurun drastis, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dalam periode Januari- Oktober 2020 hanya sejumlah 574. Padahal wisman menjadi tumpuan pramuwisata di Kaltim. (009)

Tag: