Ayam dan Telur Mahal: Walikota Samarinda “Dimamai” Mahasiswa

aa
Harga telur dan ayam mahal, mahasiswa “mamai” walikota. (Foto: Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang “dimamai” mahasiswa dalam soal harga ayam dan telur yang tidak kunjung turun sejak Idul Fitri. Mahasiswa dari berbagai fakultas dan organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Aliansi Garuda Mulawarman melakukan orasi di tangga Balai Kota Samarinda, Kamis (2/8/2018) menuding walikota hanya peduli dirinya sendiri.

“Sudah sebulan lebih harga telur dan ayam mahal, tidak pernah turun, tapi Pemkot Samarinda tidak melakukan apa-apa, tidak ada upaya menurunkan harga lewat operasi pasar seperti di kota-kata lain di Indonesia,” kata Idep, koordinator aksi dalam mamaiannya.

Inflasi di Kaltim Bulan Juli 2018 Mencapai 0,92 Persen

Selain “memamai” walikota, mahasiwa juga membawa seekor ayam  yang didudukkan di depan foto walikota dan Ketua DPRD Samarinda, Alphad Syarif. Ayam itu kemudian dipotong diatas foto kedua petinggi Samarinda tersebut. Mahasiswa yang melakukan aksi tak lebih dari 20 orang dan mendapat pengawalan dari polisi dan intel dalam jumlah yang sama.

“Mana walikota, mana stafnya, kami mau dialog, mau tahu apa yang sudah dilakukan pemerintah kota dalam rangka menurunkan harga ayam potong dan telur ayam,” seru mahasiswa, yang mana sampai mereka kelelahan tidak ada satu pun pejabat pemkot menemui.

Berdasarkan pantauan Niaga.Asia harga daging ayam untuk berat 2 kilogram masih cukup mahal yakni Rp78 ribu, sedangkan harga telur ayam hingga Rp60 ribu per piring. Berdasarkan catatan BPS Kaltim, mahalnya daging ayam dan telur juga telak menaikkan angka inflasi di Kota Samarinda di bulan Juli mencapai 0,83 persen. (001)