Badan Geologi Selesaikan Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon IKN

aa
Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar menyerahkan Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara (IKN)  kepada Ketua Tim Pelaksana Kajian Pemindahan Ibu Kota Negara Kementrian PPN/Bappenas, Imron Bulkin. (Foto Kementerian ESDM)

BANDUNG.NIAGA.ASIA-Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar menyerahkan Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara (IKN)  kepada Ketua Tim Pelaksana Kajian Pemindahan Ibu Kota Negara Kementrian PPN/Bappenas, Imron Bulkin.

Penyerahan dilangsungkan bersamaan dengan pelaksanaan acara Kolokium Pusat Survei Geologi di Bandung, Selasa (10/12), demikian dirilis situs esdm.go.id.

Menurut Rudy, kebutuhan data dan informasi kebumian semakin dipandang sebagai aspek yang penting untuk dipertimbangkan oleh berbagai pihak dalam pembangunan infrastruktur dan penataan ruang di wilayah Indonesia khususnya bagi wilayah calon ibu kota baru.

“Pembangunan yang adil dan merata membutuhkan dukungan data dan infomasi yang memadai. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi kebumian, dimana Badan Geologi dalam hal ini Pusat Survei Geologi adalah salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab menyediakan data dasar kebumian yang memadai untuk menunjang pembangunan nasional,” ujarnya.

Rudy mengharapkan, penyediaan data dan informasi kebumian juga akan berperan dalam upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, terkait dengan mitigasi bencana geologi. Data kebumian sebagai data dasar berfungsi membantu perumusan langkah-langkah maupun kebijakan mitigasi bencana geologi.

“Sebagai bagian dari ilmu dasar, geologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Untuk itu maka pemahaman dan pengetahuan tentang geologi, terutama kondisi geologi wilayah Indonesia menjadi sangat penting untuk terus ditingkatkan dan dikembangkan,”tambah Rudy.

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)di lokasi calon ibu kota baru maupun di wilayah Indonesia lainnya harus disertakan dengan analisa kegeologian melalui poin mitigasi bencana, sehingga terpetakan seberapa besar ancaman bencana geologi yang terdapat di wilayah tersebut sehingga dapat dihindari terjadinya korban yang besar saat terjadinya bencana geologi.

Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara yang meliputi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur yang diserahkan hari ini terdiri dari 16 peta dengan vasriasi skala 1:50.000 dan 1:100.000.

16 peta tersebut terdiri dari Peta Geomorfologi, Geologi, Anomali Gayaberat, Geologi Teknik, Penampang Geolistrik, Lokasi Pemboran Geologi Kuarter, Hidrogeologi, Potensi Airtanah, Zona Kerentanan Gerakan Tanah, Kerentanan Erosi, Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, Seismotektonik, Mikrozonasi, Sebaran Reservoir Pembawa Gas Dangkal, Delineasi Sebaran dan Potensi Swabakar Batubara dan Peta Kesesuaian Lahan. (001)

Tag: