
TIDAK banyak benda pusaka yang dianggap keramat menjadi penyebab perang dua sultan, Sultan Gunung Tabur versus Sultan Sulu. Dari sedikit benda keramat itu tersebutlah pusaka Baddil Kuning yang berusia ratusan tahun dan hingga kini menjadi milik Kesultanan Gunung Tabur, Berau.
Syahdan Baddil Kuning ditemukan hamba sahaya yang sedang mendayung perahu di Pasarakan, suatu tempat di tengah sungai, persimpangan antara Sungai Segah dan Sungai Kelay.
Saat mendayung perahunya dia melihat sebuah benda yang berukuran 50 cm dan bulatan tampuk 15 cm. Benda yang berwarna kuning keemasan itu bercahaya kemilau. Anehnya, benda yang terbuat dari logam itu mengapung dan seperti berenang melawan arus sungai.
Lantaran si hamba sahaya itu melihat keanehan dan keindahan di luar akal sehat, benda yang diberinya nama Baddil Kuning dibawanya pulang. Dan benda yang dianggapnya sakti itu dipersembahkan kepada Sultan Gunung Tabur.
Berita tentang keanehan dan kesaktian Baddil Kuning tersebar di seluruh Kesultanan hingga ke Negeri Sulu, Pilipina Selatan. Raja Sulu tertarik dan berhasrat memilikinya. Dia mengutus armada Kerajaan Sulu, merebut dengan Baddil Kuning dengan paksa.
Tanpa mendapat perlawanan berarti, bala tentara Kerajaan Sulu berhasil merebut Baddil Kuning. Sebenarnya bisa saja Kesultanan Gunung Tabur melawan sampai titik darah penghabisan, namun Sultan tidak mau mengorbankan rakyatnya yang tidak berdosa.
Entah strategi apa yang ada di benak Sultan Gunung Tabur, dia malah minta ditawan dan mengikuti Baddil Kuning yang dibawa ke Kerajaan Sulu.
Sesampai di Kerajaan Sulu, Sultan Gunung Tabur minta tinggal di sebuah mesjid dekat istana. Di mesjid itu Sultan banyak beribadah. Mendekatkan diri kepada Allah.
Sampailah pada suatu hari, Raja Sulu ingin memotong-motong Baddil Kuning diketahui sakti itu dihadapan rakyat Sulu. Sultan Gunung Tabur marah besar. Satu satu tiang mesjid direnggutnya sehingga mesjid miring.
Dengan tiang mesjid yang besar itu, Sultan Gunung Tabur mendatangi tempat acara pemotongan benda pusaka itu. Dia mengamuk, meluluhlantakan pasukan Kerajaan Sulu. Raja Sulu tak luput dari amukannya. Dalam adu kesaktian antara dua raja itu, Raja Sulu menyerah kalah dan menyatakan diri takluk dan menjadi pengikut Kesultanan Gunung Tabur.
Sultan Gunung Tabur yang berhasil merebut kembali Baddil Kuning. Sesampai di kesultanan sultan disambut rakyat Gunung Tabur dengan penuh suka.
Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan
Tag: Cerita RakyatLegenda