‘Bakso Arabian’ Cita Rasa Timur Tengah ala Soraya Hadir di Jantung Festival UMKM 2025

Outlet Bakso Arabian di Festival UMKM 2025. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Festival UMKM 2025 yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK, menjadi ajang bagi pelaku usaha mikro dari seluruh Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menampilkan karya dan produknya.

Di antara ratusan peserta yang hadir, nama Syarifah Soraya Alhasni, pengusaha muda berusia 38 tahun asal Samarinda, menarik perhatian dengan produk kulinernya yang unik ‘Bakso Arabian’.

Bagi Soraya, keikutsertaannya dalam Festival UMKM ini menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan cita rasa khas Timur Tengah yang dikemas dalam bentuk bakso lokal. Produk andalannya ini dikenal masyarakat dengan nama ‘Bakso Arabian’ karena racikan dagingnya yang kuat dan kaya rasa.

“Bakso Arabian punya ciri khas tersendiri karena komposisinya 90 persen daging sapi. Jadi rasa dagingnya memang lebih dominan dan teksturnya terasa beda,” jelas Soraya saat ditemui di stand miliknya, Rabu (9/7) pagi di Halaman Convention Hall Kompleks Gelora Kadrie Oening, Samarinda.

Namun tak hanya bakso, rupanya Soraya juga menjajakan berbagai jajanan lainnya yang ia produksi sendiri, seperti kentang goreng, cireng, mihun goreng, hingga mihun kerupuk, sebuah sajian khas yang digemari banyak kalangan.

Menariknya, dunia kuliner bukanlah satu-satunya bidang usaha yang digeluti Soraya. Ia lebih dulu dikenal publik sebagai pemilik Soraya Arabian Butik, butik busana khas Timur Tengah yang telah ia rintis selama 12 tahun.

“Saya memang hobi fashion. Baju-baju di butik langsung saya datangkan dari Dubai, Mesir, Makkah, Madinah, sampai Maroko. Semua baju-baju Arab, saya hadirkan langsung,” tuturnya.

Butiknya berlokasi di Jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang, dan aktif memamerkan koleksi dalam berbagai event fashion seperti pameran di Big Mall Samarinda.

Adapun outlet kuliner Bakso & Shisha Arabian yang dikelolanya kini bisa ditemukan di USO Square, Jalan Untung Suropati, tepat di antara McDonald’s dan Solaria, dekat Jembatan Mahakam.

“Outlet di USO Square sudah satu tahun. Tapi sebelumnya saya juga pernah buka di Samarinda Seberang. Bakso Arabian sudah berjalan dua tahunan,” bebernya.

Soraya mengaku bahwa terjun ke dunia UMKM bukan tanpa tantangan. Fluktuasi penjualan menjadi tantangan utama yang harus ia hadapi setiap hari.

“Menjaga agar bisnis tetap stabil dan pelanggan tetap loyal itu lebih sulit dibanding memulai usaha. Harus terus jaga kualitas dan konsistensi,” tegasnya.

Meski begitu, ia merasakan manfaat besar dari partisipasi di Festival UMKM 2025.

“Ajang seperti ini sangat membantu UMKM, terutama dalam memperluas jaringan dan memperkenalkan produk ke tamu-tamu luar daerah. Banyak yang belum tahu soal Bakso Arabian, jadi bisa makin dikenal,” jelasnya.

Meski belum pernah mendapat pelatihan langsung dari pemerintah, Soraya berharap ke depan akan ada lebih banyak dukungan nyata bagi pelaku UMKM dalam bentuk pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi promosi.

“Saya berharap pemerintah lebih aktif memberi pelatihan dan mendampingi UMKM. Kami butuh banyak ilmu untuk bertahan, berkembang, dan naik kelas,” katanya.

Soraya juga menyampaikan bahwa dirinya ikut serta dalam Festival UMKM 2025 ini karena ingin mendukung penuh kegiatan TP PKK dan memeriahkan semangat pemberdayaan perempuan dan ekonomi lokal.

“Saya belum pernah ikut festival UMKM seperti ini sebelumnya. Biasanya saya fokus di outlet dan pameran baju. Tapi kali ini saya turun langsung karena ingin support kegiatan PKK,” tambahnya.

Dengan kombinasi passion, inovasi, dan identitas yang kuat, Syarifah Soraya Alhasni menjadi contoh nyata pengusaha perempuan yang mampu menggabungkan tradisi dan tren dalam produk lokal berkualitas.

Dari Samarinda, ia menapaki jalan menuju pasar nasional membawa rasa dan gaya dalam satu nama ‘Arabian by Soraya’.

Soraya pun menaruh harapan besar agar produknya, baik makanan maupun busana, bisa dikenal secara luas hingga ke luar Kalimantan Timur.

“Harapannya Bakso Arabian semakin dikenal, banyak pelanggan baru, dan bisa mewakili rasa khas Kaltim dengan nuansa Arab,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: