Balikpapan Diunggulkan Jadi Pusat MICE Indonesia Timur

Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma saat diwawancara (Foto: Putri/Niaga.asia)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Upaya Pemerintah Kota Balikpapan memperkuat sektor Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) mulai menunjukkan perubahan signifikan terhadap daya saing kota di kawasan Indonesia Timur.

Strategi ini disampaikan dalam pemaparan Most Inspiring Tourism Leader 2025, di mana Balikpapan masuk sebagai tiga besar kota terbaik.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, CI Ratih Kusuma, menyebut bahwa peningkatan daya saing MICE tidak dapat dilepaskan dari kemajuan aksesibilitas dan infrastruktur yang dibangun beberapa tahun terakhir.

“Penguatan akses dan konektivitas menjadi kunci agar pelaku wisata dan bisnis menjadikan Balikpapan sebagai pilihan utama penyelenggaraan kegiatan berskala nasional maupun internasional,” kata Ratih saat diwawancara, Kamis (27/11/2025).

Sejak 2023, Balikpapan mencatat perluasan jaringan penerbangan internasional maupun domestik. Tiga rute luar negeri-Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam-menjadi pintu masuk wisatawan dan pebisnis menuju kota.

Rute tersebut menjadikan Balikpapan sebagai salah satu kota dengan akses internasional terbanyak di kawasan Indonesia Timur.

Rute internasional yang beroperasi. Diantaranya, Malaysia – Balikpapan (Malaysia Airlines & AirAsia), Balikpapan – Singapura, Brunei Darussalam – Balikpapan (2025).

Selain itu, penambahan kapasitas rute domestik turut mendorong arus mobilitas peserta event yang datang dari Jawa, Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan lainnya.

“Peningkatan akses ini secara langsung memperbesar potensi MICE karena kemudahan transportasi merupakan faktor penentu,” kata Ratih.

Sejumlah fasilitas kota menjadi nilai tambah Balikpapan sebagai kota pertemuan. Seperti Hotel berbintang dengan kapasitas ballroom besar, pusat perbelanjaan yang menyediakan ruang pameran, ruang publik revitalisasi seperti Taman Bekapai dan kawasan pantai, dan Balikpapan Creative Center yang dapat menjadi lokasi side event.

Pemerintah kota juga menyiapkan pembangunan Convention Hall berkapasitas 15.000 orang, dengan target mulai dibangun pada 2027.

Jika fasilitas tersebut terealisasi, Balikpapan akan menjadi kota dengan kapasitas konvensi terbesar di Kalimantan untuk mengungguli kota-kota lain di kawasan timur Indonesia.

Status Balikpapan sebagai pintu masuk utama Ibu Kota Nusantara (IKN) memperkuat proyeksi pertumbuhan sektor MICE.

Sebagian besar pelaku usaha, peserta pertemuan, investor, dan tamu pemerintahan diperkirakan menjadikan Balikpapan sebagai lokasi menginap, berkegiatan, dan bertransaksi sebelum menuju IKN. Kondisi ini meningkatkan permintaan terhadap, hotel, ruang rapat, penyedia jasa event, transportasi, kuliner dan UMKM

“Balikpapan memiliki posisi strategis karena infrastruktur kota sudah siap untuk mendukung kegiatan berskala besar,” jelas Ratih.

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memberikan kontribusi ekonomi terbesar kedua setelah industri pengolahan. Peningkatannya dari 30,1 persen (2022) menjadi 34,3 persen (2024) menunjukkan bahwa aktivitas MICE memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Lebih jauh, peningkatan event kota juga terlihat dari transaksi Balikpapan Fest sebesar Rp7,3 miliar, jumlah pengunjung mencapai 94.000 orang, keterlibatan komunitas meningkat menjadi 132 komunitas dan penurunan emisi GRK sebesar 180.500 ton CO₂ per tahun.

Data tersebut menunjukkan bahwa MICE tidak hanya berpengaruh pada sektor jasa, tetapi juga pada UMKM, ekraf, dan ekologi kota.

Disparpora memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah lain, akademisi, maskapai, komunitas, dan media untuk memperluas jaringan MICE. Pendekatan ini digunakan untuk memperluas promosi lintas wilayah, menyelaraskan kalender event, memperkuat branding Balikpapan sebagai kota pertemuan.

“Promosi terintegrasi menjadi bagian penting agar Balikpapan diposisikan sebagai host utama kegiatan nasional maupun internasional,” kata Ratih.

Dengan kesinambungan pembangunan infrastruktur dan akses udara, Balikpapan diproyeksikan menjadi salah satu pusat penyelenggaraan pertemuan terbesar di Indonesia Timur pada 2030.

Ekonom daerah memprediksi industri MICE akan menjadi penggerak utama ekonomi kota, menyumbang peningkatan pendapatan hotel, restoran, UMKM, dan penyedia jasa transportasi.

Penulis : Putri | Editor : Intoniswan.

Tag: