
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tengah mempersiapkan revitalisasi besar-besaran terhadap Pasar Kebun Sayur, sebagai bagian dari upaya menjadikan kota ini menjadi destinasi unggulan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) bertaraf nasional dan internasional.
Langkah ini dipastikan menjadi prioritas pembangunan, karena Pasar Kebun Sayur selama ini menjadi destinasi favorit para tamu nasional dan mancanegara yang datang ke Balikpapan.
Pasar yang ada di Kecamatan Balikpapan Barat itu dikenal sebagai pusat oleh-oleh khas Kalimantan Timur, seperti batu perhiasan dan kerajinan tangan lokal.
“Revitalisasi ini dirancang untuk menciptakan pasar yang modern, bersih, nyaman, dan ramah wisatawan serta keluarga,” kata Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Selasa 3 Juni 2025.
Pasar Kebun Sayur akan berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektare, dan dibagi ke dalam dua zona. Pertama 2,5 hektare untuk zona oleh-oleh khas Kalimantan Timur, berikutnya 2 hektare untuk fasilitas pendukung seperti area umum, keamanan, dan pelayanan publik.
Rencana pembangunannya mencakup gedung pasar tiga hingga empat lantai, lengkap dengan parkir bawah tanah, food court, area bermain anak, serta jalur akses ramah difabel.
“Kami melakukan revisi desain parkir agar pengunjung tidak kesulitan mencari tempat parkir. Ini demi mendukung kenyamanan berbelanja, dan tidak mengurangi potensi pendapatan pedagang,” ucap Bagus.
Pemerintah Kota Balikpapan telah menyusun Detail Engineering Design (DED) proyek revitalisasi pasar ini sejak awal masa jabatan Wali Kota Rahmad Mas’ud. Pengerjaan Pasar Kebun Sayur pun diprioritaskan dibanding pasar induk lain, karena nilai strategisnya terhadap UMKM dan pariwisata.
Pemerintah berkomitmen penuh untuk memastikan kelancaran usaha pedagang selama proses renovasi. Sekitar 300 pedagang yang beraktivitas di Pasar Kebun Sayur, termasuk 150 pedagang korban kebakaran, akan mendapatkan lokasi relokasi sementara.
“Aktivitas mereka tidak boleh terganggu. Penataan sosial, termasuk lokasi relokasi, akan disertakan dalam kajian Amdal dan melibatkan pedagang secara terbuka,” tegas Bagus.
Karena proyek ini berada di atas tanah milik Pemerintah Kota, maka tidak dibutuhkan pembebasan lahan, dan pembangunan bisa langsung dimulai ketika anggaran tersedia. Pemkot saat ini tengah mengupayakan dukungan dana dari pemerintah provinsi dan pusat, mengingat keterbatasan APBD. Jika semua persiapan berjalan lancar, target pembangunan fisik dimulai pada 2026.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanPasar Kebun SayurPemkot Balikpapan