Balikpapan Paling Banyak Loloskan Naker ke Pelatihan HSE Pertamina

aa
Penjabat Sekdaprov Kaltim, Hj Meiliana didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kaltim, Abu Helmi menyerahkan SK Gubernur Kaltim Nomor:563/K.358/2018, tanggal 12 Juli 2018 kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda, Erham Yusuf. (Foto: Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kota Balikpapan paling banyak meloloskan calon tenaga kerja ke pelatihan HSE (Health Safety and Environment) yang dicanangkan bisa bekerja nanti di proyek perluasan kilang minyak (Revinery Development Masterplan RU V) di Balikpapan, mulai Oktober 2018.

Hal itu diketahui setelah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim, Abu Helmi membacakan SK Gubernur Kaltim Nomor:563/K.358/2018, tanggal 12 Juli 2018 tentang Hasil Lulus Rekruitmen dan Seleksi Peserta untuk Pelatihan Calon Naker Bidang Kesehatan, Keamanan dan Lingkungan Proyek Up Grading Kilang Minyak Balikpapan Tahun 2018 , Selasa (24/7/2018).

Pj Sekdaprov Kaltim Yakin Pertamina Komitmen Rekrut Naker Lokal

Dari 960 naker yang lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan yang berasal dari Balikpapan sebanyak 448 orang, atau 46,7%.  Sisanya dari Samarinda 135 orang atau 14,1%, Kutai Kartanegara sebanyak 126 orang atau 13,1%, dan Bontang 125 orang atau 13%.

Kabupaten/Kota lainnya yang nakernya lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan di BLK Samarinda dan Balikpapan adalah, Paser 40 orang, Penajam Paser Utara 85 orang, Kubar dan Mahulu 16 orang, Kutim 17 orang, dan Berau paling sedikit, hanya 8 orang.

Menurut Abu Helmi, angkatan pertama yang akan memasuki BLK Samarinda dan Balikpapan tanggal 30 Juli 2018, sudah harus mendaftarkan diri mulai tanggal 27 Juli. Pendaftaran mengikuti pelatihan semuanya lewat online. “Jadi tidak begitu merepotkan peserta,” katanya.

Kemudian biaya pelatihan juga gratis sebab, seluruh biaya sudah ditanggung bersama Pemprov Kaltim bersama PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Tenaga Kerja. Naker yang lolos seleksi seluruhnya penduduk Kaltim, atau naker pindahan tapi sudah memegang KTP Kaltim minimal 5 tahun. “Setelah menyelesaikan pelatihan, nanti akan ada lagi seleksi sebelum diterima bekerja,” kata Abu.

Tenaga kerja yang diperlukan di Perluasan Kilang Minyak Balikpapan sebanyak 25.000 orang dengan rincian; tenaga kerja pendudkung 10.000 orang dan tenaga kerja terlatih sebanyak 15.000 orang. Dari 15.000 tenaga kerja terlatih itu, sebanyak 3.000 orang dilatih oleh PT Pertamina, Kemenaker dan Pemprov Kaltim. Kemudian sebanyak 2.000 orang dilatih oleh Pertamina. Sedangkan 10.000 orang tenaga kerja terlatih dipasok oleh kontraktor Pertamina. (001)